Kronologi Lengkap Pemuda Serpong Bunuh Diri Frustasi Dipecat, Kakak: Namanya Laki Tak Biasa Curhat
Mauladi (23) pemuda di Serpong nekat bunuh diri karena frustasi dipecat dari pekerjaannya. Sang kakak menceritakan malam terakhir bersama adiknya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Siti Nawiroh
Korban Hendak Melamar Kerja
Febriana (35) masih tak menyangka, Mauladi (23) adik bungsunya baru saja tewas di dalam rumahnya.
Bagi Febriana, semua berjalan begitu cepat. Sekira pukul 09.00 WIB, Mauladi mengatakan ingin melamar kerja. Ia sudah menyiapkan ijazah di tasnya.
Namun karena hanya ada satu motor, Febriana meminjam terlebih dahulu mptor adik bungsunya itu.
"Kata teteh jangan dulu pergi, memang dia niatnya pergi bawa ijazah itu. Katanya sudah janjian sama temannya," ujar Febriana di rumahnya.
• Hotman Paris Sebut Obat Dexamethasone Senilai Rp 2500 Bisa Obati Covid-19, Dokter Paru Peringati Ini
• Tak Sangka saat Lihat Foto Sule Remaja, Boy William Kagum: Lu Sama Rizky Febian Mirip Banget!
• Sosok Penusuk Ketua RT Palmerah di Mata Ibunda: Semenjak PSSB Anak Ibu Suka Bengong di Depan Pintu
• Ratusan Petugas Rutan Kelas 1 Tangerang Jalani Tes Urine di Tengah Pandemi Covid-19
Febriana kaget usai menyervis mesin air dan membeli gado-gado untuk sarapan, ia mendapati adiknya sudah tewas dan dalam keadaan bersimbah darah.
"Yaudah entar dulu teteh pakai motornya beli sarapan sama benerin Sanyo. Sudah teteh pergi, pulang sudah enggak ada," ujarnya.
Febriana menceritakan, Mauladi memang baru sepekan lalu dipecat dari pekerjaannya sebagai petugas kebersihan di salah satu apartemen di bilangan, Lengkong Gudang Timur, Serpong.
Selama sepekan itu pula Mauladi terkihat murung dan tak banyak bicara.
"Di rumah murung, saya kasih ini bae, namanya susah sih ya cowo mah. Paling duduk di bangku luar gitu. Cuma saya enggak nanya," ujarnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
(TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)