Antisipasi Virus Corona di DKI

Pasar Induk Kramat Jati Tidak Tutup Meski 49 Orang Positif Covid-19, Wali Kota: Ini Pasar Beda

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar angkat bicara atas kasus 49 orang positif Covid-19 terkait aktivitas di Pasar Induk Kramat Jati.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar saat memberi keterangan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (19/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar angkat bicara atas kasus 49 orang positif Covid-19 terkait aktivitas di Pasar Induk Kramat Jati.

Meski jadi pasar dengan jumlah positif Covid-19 paling banyak se-Jakarta, menurutnya sulit untuk menghentikan aktivitas Pasar Induk Kramat Jati.

Beda dengan sejumlah pasar di wilayah Jakarta yang langsung ditutup sementara meski jumlah kasus terkonfirmasinya di bawah lima.

"Kalau Pasar Induk ini beda, ini Pasar Internasional. Kalau ditutup seperti apa? 14 hektare loh. Dan ini pasar untuk seluruh Jabodetabek, Sumatera saja ngambil dari situ. Kalau ditutup seperti apa?," kata Anwar di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (19/6/2020).

Terlepas Pemkot Jakarta Timur tidak berwenang menutup Pasar Induk, dia mengakui penularan Covid-19 di lingkungan pasar masih jadi masalah.

Terlebih persis di belakang Pasar Induk Kramat Jati terdapat dua RW zona merah yang menerapkan pengendalian ketat berskala lokal (PKBL).

"Hanya saya pesankan sama Manager Area dan Kepala Pasar tolong protokol kesehatan diperhatikan. Karena transisi ini masa paling rawan seperti yang disampaikan pak Anies," ujarnya.

Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara menuturkan 49 kasus positif Covid-19 di Pasar Induk tak seluruhnya dari penelusuran Puskesmas.

Jumlah tersebut merupakan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta berdasarkan laporan dari RS rujukan Covid-19 dan Puskesmas Kecamatan lain.

"Misal ada pedagang Pasar Induk yang tinggal di luar Jakarta Timur lalu dirawat karena positif Covid-19 di RS. Dari RS akan menyampaikan data ke Dinas Kesehatan DKI," tutur Inda.

Pasalnya yang dimaksud kasus terkonfirmasi di Pasar Induk Kramat Jati tidak sebatas hasil pemeriksaan rapid test dan swab di Pasar.

Orang yang sehari-harinya beraktivitas di Pasar Induk Kramat Jati lalu positif Covid-19 masuk dalam kluster penularan Pasar Induk Kramat Jati.

"Untuk kasus terkonfirmasi terkait aktivitas Pasar Induk Kramat Jati hasil penelusuran Puskesmas jumlahnya 24 orang. Saat ini kita masih lakukan penelusuran riwayat kontak langsung," lanjut dia

Sebelumnya pada Kamis (18/6/2020) Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyampaikan data kasus positif Covid-19 terkait aktivitas sejumlah pasar.

Dari 18 Pasar yang terdapat kasus terkonfirmasi Covid-19, Pasar Induk Kramat Jati menempati posisi pertama dengan jumlah 49 kasus.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved