Virus Corona di Indonesia
Banting Setir, Ini Pekerjaan Pemangkas Rambut Asgar di Kampung Halaman Selama Pandemi Covid-19
Ketua Asgar Indonesia, Irawan Hidayat mengatakan, selama pandemi Covid-19, para pemangkas rambut asli Garut pulang ke kampung halamannya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ia melanjutkan lebih cemas tidak ada pemasukan daripada berlama-lama di kampungnya di Garut.
Setiawan sudah hampir tiga bulan tinggal di kampung.
Sebagai calon bapak, ia harus mencari rezeki tambahan untuk anaknya yang masih di dalam kandungan.
"Ada sih pemasukan di sana (di kampung) kerja sambilan di bengkel motor tapi ya hanya untuk bertahan hidup saja," lanjutnya.
Pendiri Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut dan Ketua Asgar Indonesia, Irawan Hidayat mengatakan pemangkas rambut dari Garut sudah mulai bekerja meski sebagian masih tutup.

Para pemangkas rambut di Pasar sudah ada yang buka dengan pengecualian harus membuka sesuai nomor kios ganjil atau genap.
Namun, lanjutnya, pemangkas di tempat lain malah belum bisa buka oleh pengurus RT atau RW setempat.
Pemangkas rambut pun mencari siasat bagaimana tetap buka meski terkesan kejar-kejaran dengan petugas.
Sebab, di tengah kekhawatiran pandemi ini, pemangkas rambut yang terdampak membutuhkan pemasukan.
"Di tempat lain banyak didatengin sama pengurus RT dan RW setempat supaya jangan buka dulu. Tetapi karena kita butuh penghasilan bagaimana kitanya saja buka. Ada kesannya ya kejar-kejaran sama aparat," pungkasnya.