Virus Corona di Indonesia

Banting Setir, Ini Pekerjaan Pemangkas Rambut Asgar di Kampung Halaman Selama Pandemi Covid-19

Ketua Asgar Indonesia, Irawan Hidayat mengatakan, selama pandemi Covid-19, para pemangkas rambut asli Garut pulang ke kampung halamannya.

TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Ilustrasi: Pemangkas rambut Dwi Ari sedang mencukur rambut seorang pelanggannya di lapak pangkas rambutnya di belakang kantor Pemkot Tangsel, Selasa (30/7/2019). 

Ia melanjutkan lebih cemas tidak ada pemasukan daripada berlama-lama di kampungnya di Garut.

Setiawan sudah hampir tiga bulan tinggal di kampung.

Sebagai calon bapak, ia harus mencari rezeki tambahan untuk anaknya yang masih di dalam kandungan.

"Ada sih pemasukan di sana (di kampung) kerja sambilan di bengkel motor tapi ya hanya untuk bertahan hidup saja," lanjutnya.

Pendiri Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut dan Ketua Asgar Indonesia, Irawan Hidayat mengatakan pemangkas rambut dari Garut sudah mulai bekerja meski sebagian masih tutup.

Pangkas Rambut Rafi di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (21/6/2020).
Pangkas Rambut Rafi di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (21/6/2020). (TribunJakarta/ Satrio)

Para pemangkas rambut di Pasar sudah ada yang buka dengan pengecualian harus membuka sesuai nomor kios ganjil atau genap.

Namun, lanjutnya, pemangkas di tempat lain malah belum bisa buka oleh pengurus RT atau RW setempat.

Pemangkas rambut pun mencari siasat bagaimana tetap buka meski terkesan kejar-kejaran dengan petugas.

Sebab, di tengah kekhawatiran pandemi ini, pemangkas rambut yang terdampak membutuhkan pemasukan.

"Di tempat lain banyak didatengin sama pengurus RT dan RW setempat supaya jangan buka dulu. Tetapi karena kita butuh penghasilan bagaimana kitanya saja buka. Ada kesannya ya kejar-kejaran sama aparat," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved