Antisipasi Virus Corona di DKI

Petugas Makam TPU Tegal Alur Kalideres Baru Berani Pegang Bayinya Semenjak Lahir Tiga Bulan Lalu

Petugas makam di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat rela tak menyentuh buah hatinya karena takut menjadi pembawa virus ke bayinya.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Jimmy, petugas makam TPU Tegal Alur yang kini sudah berani memegang anaknya berusia tiga bulan, Selasa (23/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Kerinduan Jimmy (30) untuk menyentuh buah hatinya kini sedikit terobati.

Sejak awal Juni ini, dia sudah berani menyentuh bahkan menggendong buah hati pertamanya yang diberi nama Muhammad Alwi Ardiansyah.

Sebelumnya, dia harus menahan rindu selama tiga bulan mengingat tugasnya sebagai petugas makam yang memakamkan jenazah protap Covid-19 setiap harinya.

Saat itu, petugas makam di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat ini rela tak menyentuh buah hatinya karena takut menjadi pembawa virus bagi anaknya yang masih bayi.

Orangtua Murid Keluhkan Aturan Usia PPDB DKI Jakarta, Pemkot Jaksel: Lewat Jalur Prestasi Akademik

"Dari awal Juni kemarin baru berani nyentuh dia," kata Jimmy ditemui di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (23/6/2020).

Terkait alasannya sudah berani menyentuh buah hatinya, Jimmy mengatakan karena selain kerinduan yang begitu besar, dia juga merasa dalam kondisi sehat.

Sebab, selama jadi petugas makam, dia mengaku kesehatannya terus dipantau. 

Selain pernah menjalani rapid test, Jimmy dan para pekerja di TPU Tegal Alur juga rutin diberi vitamin dan makan teratur.

PMKS Meninggal di Dekat Pasar Tanah Abang, Camat: Mereka Tidak Punya KTP

"Tentunya saya juga megang anak pas kondisi badan sudah bersih," katanya.

Lahir Saat Pandemi

Buah hati pertama Jimmy lahir pada 15 Maret 2020 atau saat pandemi Covid-19 melanda Jakarta.

Di saat anak pertamanya lahir, Jimmy diberi tugas untuk memakamkan jenazah dengan protap Covid-19 di TPU Tegal Alur yang jumlahnya bisa mencapai belasan tiap harinya.

Karena itulah, dia rela, bukan hanya tak menyentuh anaknya, namun juga terpaksa melihat anaknya dari kejauhan karena takut dirinya sebagai pembawa virus.

Pasca-Tewasnya PMKS Dekat Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat, Begini Suasana di Lokasi

"Tapi sekarang karena sudah lama juga dan kondisi sehat yasudah berani," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved