Antisipasi Virus Corona di DKI

Tak Lagi Kerja Sampai Tengah Malam, Penggali Kubur TPU Tegal Alur: Sehari Hanya 4 Atau 5 Jenazah

Jumlah jenazah yang dikuburkan dengan protokol Covid-19 di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat mulai berkurang.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Warta Kota/Desy Selviany
Petugas TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Saeli ceritakan kondisi kompleks protap Covid-19, Selasa (23/6/2020). 

Tenda sederhana itu hanya berjarak 30 meter dari kuburan Covid-19.

Pos yang dapat dibongkar pasang itu menjadi tempat istirahat sementara bagi 40 petugas pemakaman.

Pos istirahat petugas pemakaman di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (16/4/2020).
Pos istirahat petugas pemakaman di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (16/4/2020). (Warta Kota/Desy Selviany)

Umumnya mereka hanya beristirahat tidak sampai 30 menit setiap menguburkan jenazah Covid-19.

Hal itu lantaran banyaknya jenazah yang datang untuk segera dikuburkan. Ke-40 petugas pemakaman di TPU Tegal Alur dibagi menjadi delapan kelompok.

Setiap kelompok mendapatkan jatah menguburkan dua sampai tiga jenazah Covid-19.

"Itu hanya jenazah yang dikuburkan sesuai SOP Covid-19 saja. Karena kami sampai saat ini masih melayani penguburan jenazah umum," ujar Wadi.

Jumlah jenazah umum yang dikuburkan di TPU Tegal Alur jumlahnya hampir sama setiap harinya dengan jenazah Covid-19.

Setiap hari kira-kira 10 sampai 15 jenazah umum dikirim untuk dikuburkan di TPU Tegal Alur.

Sehingga dalam sehari masing-masing petugas TPU bisa kuburkan empat sampai lima jenazah baik jenazah Covid-19 ataupun umum.

Bekerja sampai tengah malam

Pemakaman jenazah di TPU Tegal Alur dengan SOP Covid-19, Minggu (5/4/2020).
Pemakaman jenazah di TPU Tegal Alur dengan SOP Covid-19, Minggu (5/4/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

Wadi mengaku kerap bekerja sampai larut malam karena adanya tambahan pekerjaan semenjak Covid-19 melanda Indonesia.

Bahkan ia pernah pulang sampai pukul 24.00 WIB karena ada jenazah Covid-19 yang harus dikuburkan.

"Karena kalau jenazah yang penyakit seperti ini waktunya tidak menentu. Begitu ada telepon dari rumah sakit harus segera kami kuburkan," jelasnya.

Meski demikian Wadi sedikit bersyukur, pasalnya kini mereka sudah diberi bantuan excavator dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat.

Sehingga mereka tidak perlu lagi menggali tanah untuk jenazah Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved