Virus Corona di Indonesia
Pedagang Pasar Karbela Hindari Tes Swab, Kapuskes Setiabudi: Stigma Negatif Melekat di Masyarakat
Alasannya adalah masih adanya stigma negatif ketika seseorang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Kepala Puskesmas Setiabudi Gafar Hartatianto mengungkapkan alasan banyaknya pedagang di Pasar Karbela yang menghindar saat digelar tes swab Covid-19.
Menurut dia, salah satu alasannya adalah masih adanya stigma negatif ketika seseorang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.
"Ada banyak faktor memang yang membuat mereka menghindar, terutama karena stigma negatif itu masih melekat di masyarakat," kata Gafar di lokasi, Rabu (24/6/2020).
Pada tes swab kali ini, pihak puskesmas menyediakan kuota untuk 100 pedagang.
Namun, berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, hanya beberapa pedagang yang memiliki inisiatif mendaftarkan diri mengikuti tes.
Petugas medis pun harus menjemput bola dengan mendatangi satu per satu pedagang di lapaknya.
Sayangnya, banyak kios pedagang yang tutup untuk menghindari tes swab Covid-19 ini.
"Kelihatannya memang ini pasar ketiga di Kecamatan Setiabudi yang kami kunjungi, dan ada kecenderungan pedagang itu menghindar ketika mereka tahu ada tes swab massal yang dilakukan," ujar Gafar.
Menurut Gafar, tes swab massal di Kecamatan Setiabudi sudah dilakukan sejak 8 Juni 2020.
"Targetnya sampai 30 Juni 2020. Termasuk hari ini, berarti kita sudah melaksanakan 13 kali swab massal," ujar dia.
• Trauma Dikejar Petugas, Cerita Edi Pilih Jadi Badut Keliling Ketimbang Mangkal di Fasilitas Umum
• 100 Pedagang di Pasar Karbela Setiabudi Jalani Tes Swab Massal
• Ribuan Pekerja Beresiko Tinggi Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta Jalani Tes Swab
• Adiknya Sembuh dari Covid-19, Via Vallen Adakan Syukuran: Alhamdulillah Hasil Swab Sudah NEGATIF
Ia menjelaskan, hasil tes swab di Pasar Karbela dapat diketahui dalam dua hari ke depan.
"Kalau di kami sendiri ada beberapa laboratorium yang diarahkan untuk pengujian sampelnya. Di kami sendiri kurang lebih dua hari hasilnya bisa diketahui," ucap Gafar.
Vaksinasi Booster Jadi Syarat Terbang, Penumpang Bisa Suntik di 3 Lokasi Bandara Soekarno-Hatta |
![]() |
---|
Jokowi Izinkan Lepas Masker di Ruang Terbuka, Warga Minta Tak Buru-buru: Banyak yang Gak Taat Prokes |
![]() |
---|
Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran, Wali Kota Depok Pertanyakan Pengawasan di Lapangan |
![]() |
---|
Yayasan UID-YIUS-Gajah Tunggal Sumbang Alat Kesehatan ke Kabupaten Kotabaru |
![]() |
---|
PPKM Diperpanjang Lagi Sampai 4 April 2022, Tak Ada Daerah di Indonesia yang Masuk PPKM Level 4 |
![]() |
---|