Pilkada Tangsel

Sekel Jurmatim Mengaku Pesan Sebaran Minta Data ASN Jelang Pilkada Tangsel Dapat Dari Atasan

Setelah sempat mangkir, akhirnya Sidik, Sekel Jurmatim, Pondok Aren, Tangsel, hadir memenuhi panggilan Bawaslu Tangsel, pada Rabu (24/6/2020).

TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Komisioner Bawaslu Divisi Pengawasan, Slamet Santosa, di kantornya Jalan Alamanda, Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, Selasa (19/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Setelah sempat mangkir, akhirnya Sidik, Sekretaris Lurah (Sekel) Jurang Mangu Timur (Jurmatim), Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), hadir memenuhi panggilan Bawaslu Tangsel, pada Rabu (24/6/2020).

Hal itu diungkapkan oleh Komisioner Bawaslu Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Slamet Santosa, saat dihubungi TribunJakarta.com.

Slamet mengatakan, Sidik memberikan keterangan terkait pesan sebaran permintaan data diri Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tengah viral menjelang Pilkada Tangsel 2020 ini.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, sejak Kamis (18/6/2020), beredar sebuah pesan sebaran di aplikasi pesan singkat yang berisi perintah terhadap para Lurah dan Sekel untuk mendata pegawai kelurahan hingga Ketua RW dan Ketua RT, serta tokoh masyarakat.

Pada pesan yang menyebut-nyebut Wali Kota Airin Rachmi Diany itu, juga tertulis Lurah diminta mencarikan koordinator TPS.

Data diri tersebut diminta lengkap sampai ke alamat dan keterangan "(ket.ya.abu2.tdk)".

Pesan sebaran itu viral berupa tangkapan gambar grup WhatsApp Kelurahan Jurmatim.

Pada tangkapan gambar grup tersebut, terlihat Sekel Sidiklah yang menyebarkan pesan tersebut ke grup.

"Sudah datang memenuhi panggilan hari ini," ujar Slamet melalui aplikasi pesan singkat.

Slamet mengatakan, Sidik mengakui dialah yang menyebarkan pesan tersebut ke grup kelurahan.

Namun pesan itu bukan Sidik yang membuat, melainkan ia hanya meneruskan dari atasannya.

"Dia (Sidik) mengakui dia meneruskan. Pesannya didapat dari atasannya," ujarnya.

Namun Slamet tidak menyebutkan siapa yang dimaksud atasannya itu, apakah lurah, camat ataupun wali kota.

"Masih kita dalami," ujarnya singkat.

Cegah Peredaran Narkoba di Penjara, Lapas Narkotika Cipinang Beri Rehabilitasi ke Napi

Dalam Sehari, 3 Pencurian Sepeda Motor Terjadi di Satu RW Pamulang

Slamet juga mengatakan, pihaknya belum mengetahui apa tujuan dari Sidik meneruskan pesan sebaran penggalangan data diri pada situasi sensitif menjelang pesta demokrasi itu.

"Kurang tau maksudnya, makanya masih kita dalami," ujarnya.

Ada kemungkinan camat dan wali kota akan dipanggil demi terang-benderang kasus pesan sebaran itu.

"Kita lihat besok," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved