Pilkada Tangsel

Pesan Sebaran Pendataan ASN Tangsel dan Pencarian Koordinator TPS Diduga untuk Politik Praktis

Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH), angkat bicara soal kasus pesan sebaran yang tengah viral menjelang Pilkada Tangsel 2020.

KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi Pilkada 

"Dugaan mobilisasi ASN/PNS seperti yang disebutkan di atas patut diduga bahwa terkait jabatan yang yang sudah didapatkan, apa lagi kita sama melihat pada Pilkada Tangsel 2020 ini ada beberapa pejabat aktif yang maju sebagai bakal calon wali kota dan ini sarat akan konflik kepentingan," ujarnya.

TRUTH meminta agar Bawaslu bisa menindak sesuai ketentuan dan berlaku adil tanpa pandang bulu.

"Jika pelanggaran sudah dipenuhi baik syarat formil maupun materil Bawaslu harus menuntaskan tanpa pandang bulu," tutupnya.

Sekel Jurmatim Mengaku Pesan Sebaran Minta Data ASN Dapat Dari Atasan

Komisioner Bawaslu Divisi Pengawasan, Slamet Santosa, di kantornya Jalan Alamanda, Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, Selasa (19/5/2020).
Komisioner Bawaslu Divisi Pengawasan, Slamet Santosa, di kantornya Jalan Alamanda, Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, Selasa (19/5/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Setelah sempat mangkir, akhirnya Sidik, Sekretaris Lurah (Sekel) Jurang Mangu Timur (Jurmatim), Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), hadir memenuhi panggilan Bawaslu Tangsel, pada Rabu (24/6/2020).

Hal itu diungkapkan oleh Komisioner Bawaslu Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Slamet Santosa, saat dihubungi TribunJakarta.com.

Slamet mengatakan, Sidik memberikan keterangan terkait pesan sebaran permintaan data diri Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tengah viral menjelang Pilkada Tangsel 2020 ini.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, sejak Kamis (18/6/2020), beredar sebuah pesan sebaran di aplikasi pesan singkat yang berisi perintah terhadap para Lurah dan Sekel untuk mendata pegawai kelurahan hingga Ketua RW dan Ketua RT, serta tokoh masyarakat.

Pada pesan yang menyebut-nyebut Wali Kota Airin Rachmi Diany itu, juga tertulis Lurah diminta mencarikan koordinator TPS.

Data diri tersebut diminta lengkap sampai ke alamat dan keterangan "(ket.ya.abu2.tdk)".

Pesan sebaran itu viral berupa tangkapan gambar grup WhatsApp Kelurahan Jurmatim.

Pada tangkapan gambar grup tersebut, terlihat Sekel Sidiklah yang menyebarkan pesan tersebut ke grup.

"Sudah datang memenuhi panggilan hari ini," ujar Slamet melalui aplikasi pesan singkat.

Slamet mengatakan, Sidik mengakui dialah yang menyebarkan pesan tersebut ke grup kelurahan.

Namun pesan itu bukan Sidik yang membuat, melainkan ia hanya meneruskan dari atasannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved