Bunuh Pacar Karena Cemburu
Selain Cemburu, Idik Bunuh Pacar Gegara Dihantui Trauma Gagal Nikah
Alasan trauma pengalaman gagal menikah, seorang remaja tanggung gelap mata membunuh pacarnya sendiri di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Saat dihadirkan dalam ungkap kasus, Idik mengaku menyesal dan khilaf karena cemburu dari masalah sepele.
Idik yang sehari-harinya bekerja di sebuah pabrik cokelat tersebut mengakui menghabisi S menggunakan tangan kosong.
"Iya khilaf menyesal karena cemburu sama dia (korban). Tangan kosong iya," singkat Idik kepada pewarta.
Idik dijerat Pasal 340 Juncto 338 KUHPidana tentang tindak pidana pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup atau paling lama 15 tahun penjara.
Mengaku Cemburu
Terbakar cemburu buta, seorang remaja tanggung di Kota Tangerang tega habisi nyawa pacarnya sendiri.
Idik, remaja berumur 20 tahun tersebut membunuh S (19) dengan cara yang keji, ia mencekik korbannya sampai kehabisan nafas.
Tidak hanya itu, Idik meninggalkan kekasihnya yang sudah tidak bernyawa tersebut mengambang di tengah rawa kawasan Jalan Sasmita, Kelurahan Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
• 1.000 Warga Cilincing Ikuti Rapid Test Massal dari Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19
Ia menerangkan, pembunuhan keji itu didasari rasa cemburu buta Idik kepada S yang menemukan pesan singkat S dengan pria lain.
"Setelah diketahui oleh tersangka (Idik), ada percakapan yang mungkin menurut tersangka itu membuat cemburu," kata Sugeng di Mapolrestro Tangerang Kota, Selasa (30/6/2020).
Kendati demikian, S menyakinkan kalau pesan tersebut sudah lama sebelum dirinya bertemu dengan Idik melalui Facebook dan menjalin kisah cinta.
Sugeng melanjutkan, akhirnya Idik memboncengi S berkeliling beralaskan ingin ke rumah temannya pada 12 Juni 2020.
• Sapi 1 Ton yang Kabur dan Kejar Bocah di Pancoran Akan Dijual Saat Idul Adha, Harganya Rp 60 Juta
Sampai akhirnya, di tepi sebuah empang di kawasan Karawaci, Idik memberhentikan motornya dan melancarkan aksi kejinya.
"Modus yang dilakukan adalah ketika tersangka ini duduk di tepi empang bersama korban, dilakukan pencekikan dan membekap mulut korban," ungkap Sugeng.
"Setelah dipastikan tidak sadar, dibopong korban oleh tersangka kemudian diceburkan di empang," sambung dia.