Kronologi Pesawat Garuda Indonesia Keluar Landasan saat Take Off di Bandara Sultan Hasanuddin

Pesawat Garuda Indonesia tergelincir keluar landasan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan.

Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pesawat Garuda Indonesia tergelincir keluar landasan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan, Rabu (1/7/2020) malam.

Tragedi pesawat Airbus A330-343 Garuda Indonesia tergelincir tersebut, tampak roda pesawat Garuda Indonesia masuk lumpur.

Diketahui, pesawat Garuda Indonesia GA-610 rute Jakarta-Makassar tergelincir bikin pesawat Garuda Indonesia keluar landasan (Runway Excursion) dari landasan pacu (Runway).

Pesawat itu terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng atau Jakarta (CGK).

 Menjamurnya Pedagang Masker Pinggir Jalan, Omset Penjual Turun Hingga 50 Persen

 Meski Perpanjang PSBB Masa Transisi, Anies Baswedan Izinkan Adanya Unjuk Rasa di DKI Jakarta

 Seorang Siswa Menangis di DPR Karena Tak Lolos PPDB DKI, Anies Baswedan Dinilai Makin Bebani Warga

 Limbah Medis di TPA Sumur Batu, Wali Kota Bekasi Khawatir Berasal Dari Tim Surveillance Covid-19

Foto-foto badan pesawat ukuran jumbo itu tergelincir sedang menyebar di media sosial Instagram, Facebook, dan Twitter.

Di-posting akun pengamat penerbangan Gerry Soejatman, komunitas pecinta pesawat Indoflyer.net, dan Aviatren.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah V Sultan Hasanuddin Baitul Ikhwan mengonfirmasi kejadian ini.

"Bukan tergelincir namun keluar landasan padasaat mau take off," kata dia.

Sebelumnya beredar kabar jika pesawat itu tergelincir sebagaimana disampaikan General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Wahyudi.

“Memang ada kabar itu pesawat tergelincir," kata Wahyudi.

Dikutip dari artikel ditulis Welly Pakan berjudul Faktor Penyebab Kecelakaan Penerbangan di Landas Pacu dalam Warta Penelitian Perhubungan, Maret 2014, roda pesawat keluar landasan disebabkan beberapa faktor, yakni:

Pesawat Garuda Indonesia tergelincir di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (1/7/2020). (Via Kompas.com)

1. Faktor landas pacu,

2. Faktor manusia,

3. Faktor manajemen atau peraturan, dan

4. Faktor cuaca.

Pesawat udara Garuda Indonesia Airbus A330-343 dengan nomor penerbangan GA-610 rute Jakarta - Makassar dikabarkan keluar landasan (runway excursion) dari runway (landasan pacu) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, di Maros, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), Rabu (1/7/2020). (HANDOVER)

Sebelumnya, beberapa kecelakaan di landasan pacu juga pernah terjadi di Bandara Makassar.

Pada 31 Oktober 2003, Lion Air penerbangan 787 MD-82 rute Ambon- Makassar - Denpasar, keluar jalur saat mendarat di Bandara Hasanuddin.

Pada 3 Februari 2005, Lion Air penerbangan791 MD-82 rute Ambon -  Makassar, tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin.

Pada 24 Desember 2005, Lion Air penerbangan 792 MD-82 rute Jakarta - Makassar - Gorontalo, tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin.

Pada 18 Januari 2006, Lion Air penerbangan 778 MD-82 rute Ambon - Makassar - Surabaya, tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin.

Pada 24 Desember 2006, Lion Air 792, PK-LIJ Boeing 737-400 rute Jakarta - Makassar - Gorontalo tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin.

Mengutip Kompas.com, sebuah pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia tergelincir, Rabu (1/7/2020).

Diketahui, pesawat Garuda Indonesia GA613 tergelincir di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Soal pesawat Garuda Indonesia rute Makassar-Jakarta tergelincir, dijelaskan General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Ia membenarkan apabila pesawat Garuda Indonesia tergelincir di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar malam ini.

“Memang ada kabar itu pesawat tergelincir," kata Wahyudi kepada Kompas.com.

Saat ini, Wahyudi sedang menuju Bandara Sultan Hasanuddin untuk mencari informasi lebih lanjut.

Pesawat dengan nomor penerbangan GA613 rute Makassar-Jakarta diduga terperosok ke luar runway saat berbalik arah ketika hendak lepas landas.

Belum diketahui penyebab terjadinya kecelakaan ini.

Sriwijaya Air Tergelincir di Manokwari

Manajemen Sriwijaya Air menyampaikan beberapa keterangan menyangkut insiden pesawatnya yang tergelincir di Bandara Rendani, Manokwari, Rabu pagi.

Salah satunya menyebutkan bahwa pagi itu kondisi cuaca tengah memungkinkan untuk proses pendaratan pesawat.

Public Relation Sriwijaya Air Agus Suyono yang dihubungi dari Manokwari, Rabu (31/5/2017), mengatakan, pesawat Sriwijaya Air PK-CJC boing 737 seri 300 tiba dan mendarat di Bandara Rendani sekitar pukul 08.51 WIT.

Menurut dia, pendaratan berlangsung normal, meskipun saat itu Manokwari sedang diguyur hujan. Dia memastikan bahwa pilot pesawat tidak berupaya memaksakan pendaratan.

Untuk mengetahui penyebab kecelakaan, kata Agus, pihaknya masih menunggu hasil analisis Komite Nasional Keselamatan Transportasi ((KNKT).

"KNKT sebagai lembaga independen yang ditunjuk pemerintah. Kita menunggu hasil analisanya," kata Agus.

Dia mengutarakan, seluruh penumpang sudah dievakuasi dan seluruhnya selamat, namun ada beberapa orang mengalami luka-luka dan harus mendapat penanganan medis.

"Bagi penumpang lanjutan kita sudah fasilitasi dan siap untuk menanggung 100 persen," tegas dia.

Saat ini, kata dia lagi, evakuasi badan pesawat masih berlangsung yang diharapkannya selesai hari ini.

Pesawat Tergelincir di Halim Perdanakusuma

 Sebuah pesawat dilaporkan tergelincir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Posisi pesawat berada di rerumputan PKJKI from WAHH type LJ31.

Lokasi tergelincirnya di WIHH antara taxi way bravo dan charlie sisi kanan runway 24 time 12:46 UTC.

Kondisi visibility saat kejadian 1000 m dengan wind condition dilaporkan 8-13 knots.

Berikut kronologinya:

12:33 PKJKI contact ke Halim PK.

12:44 Making ILS approach runway 24 sudah diinfokan keadaan visibility dan wind condition.

12:46 Pesawat tergelincir, langsung menekan crash bell (terdengar suara dari pilot sebelum tergelincir).

12:47 PK meluncur beserta ambulans dan amc.

13:05 Notam runway closed A2905.

13:07 Notamn request di perpanjang sampai 15:45

13:10 Evakuasi 7 Soul on Board selesai

Pesawat Tergelincir, Penumpang Citilink Diberikan Kompensasi

Maskapai Citilink Indonesia mengaku, pihak manajemen beri kompensasi berupa penginapan dan biaya transportasi ke para penumpang yang mengalami insiden pesawat tergelincir di Bandara Minangkabau.

Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, Citilink Indonesia QG 970 tujuan Jakarta-Padang tergelincir di Bandara Minangkabau Padamg sekitar pukul 19.27.

Saat itu, pesawat yang dikemudikan Kapten Berry P Sinaga tersebut diketahui mengangkut 178 penumpang.

President & CEO Citilink Indonesia, Albert Burhan dalam rilisnya pada Senin (3/8) mengatakan, 178 penumpang termasuk tiga bayi yang berada di dalam pesawat tersebut sudah tertangani dengan baik.

"Hingga Senin dini hari ini, sedikitnya ada 130 penumpang yang diinapkan dengan biaya ditanggung Citilink," kata Albert.

Sementara, para penumpang lainnya memilih untuk pulang ke rumah masing-masing pasca insiden tersebut.

"Penumpang yang lain sudah pulang sendiri dengan diberikan uang transportasi," kata Albert.

Sementara itu, Sektetaris PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi mengatakan bahwa operasional landa‎san pacu atau runway Bandara Internasional Minangkabau dihentikan sementara.

"Baru akan beroperasi lagi setelah ada keputusan lebih lanjut dari Otoritas Bandara dan Airnav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan. Pesawat masih dievakuasi," katanya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved