Najwa Shihab Pertanyakan Jeda Waktu Publikasi Video Kemarahan Jokowi, Moeldoko: Bagian dari Strategi

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengakui adanya strategi soal video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Editor: Muhammad Zulfikar
KONTAN/Cheppy A Muchlis
Presiden Jokowi 

"Udah nggak usah dilanjutkan," potong Moeldoko.

Mendengar jawaban Moeldoko, Nana tertawa dan membuat kesimpulan, ada faktor kesengajaan kenapa video kemarahan Jokowi baru dirilis 10 hari kemudian.

"Berarti ini kesengajaan dirilisnya 10 hari kemudian, melihat ada situasi tertentu, kenapa dirasa perlu publik perlu melihat kemarahan itu?"

"Kenapa kita perlu tahu Pak Jokowi marah-marah pada anak buahnya?" tanya Nana.

Mendengar pertanyaan itu, Moeldoko memilih jawaban diplomatis yang membuat Nana menyebut mantan KSAD itu seperti politisi karena tidak mau menjawab langsung.

"Yang paling penting, bagaimana memahami substansi kemarahan itu," ucap Moeldoko.

Penjelasan Istana

Sementara itu, dalam penjelasan sebelumnya oleh pihak Istana, video tersebut awalnya tak tidak dirilis karena sidang paripurna tersebut bersifat internal atau tertutup.

Wartawan juga tidak diperbolehkan untuk meliput.

Demikian dikatakan Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Sektretariat Presiden, Bey Machmudin sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

"Karena awalnya Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern," kata Bey, Minggu (28/6/2020).

Namun, Biro Pers Istana menilai pernyataan Presiden dalam rapat tertutup itu penting untuk dipublikasikan.

Banyak hal yang baik, dan bagus untuk diketahui publik.

Oleh karena itu, pihak biro pers meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk merilis video.

"Kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk mempublikasikannya."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved