Wali Kota Bekasi Nilai Kecil Kemungkinan Ojol Angkut Penumpang di Zona Merah
Pemkot Bekasi resmi mengizinkan ojek online beroperasi kembali melayani antar-jemput penumpang di new normal Covid-19.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi resmi mengizinkan ojek online beroperasi kembali melayani antar-jemput penumpang di new normal Covid-19.
Mulai hari ini, Kamis (9/7/2020), aplikasi penyedia ojol sudah bisa menampilkan layanan angkut penumpang di wilayah Bekasi.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga telah melakukan pelepasan secara seremonial layanan ojol angkut penumpang dengan menerapkan protokol kesehatan seperti partisi atau sekat pemisah pengemudi dengan penumpang.
"Seperti yang kita lihat tadi, standarisasi protokol kesehatannya sudah terpenuhi, terus kita juga ingin menjaga keseimbangan ekonomi, terutama bagi teman-teman mitra Gojek dan mitra Grab yang ada di Kota Bekasi," kata Rahmat.
Ketika ditanya soal aturan larangan ojol melayani penumpang di zona merah, Rahmat menilai kemungkinan itu kecil.
Sebab, di Kota Bekasi saat ini hanya tersisa sekitar delapan sampai sembilan RW yang masuk zona merah.
"Kan zona merah yang kita tetapkan di RW, kalau ga salah sekarang hanya 8 atau 9. Jadi, kecil kemungkinan," katanya.

Penularan virus corona di Kota Bekasi saat ini sudah tidak menakutkan seperti awal mula pandemi Covid-19.
Meski begitu kata dia, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Kunci meredam penularan saat ini adalah kepatuhan warga dalan menjalankan hal terasbut.
"Mudahan-mudahan dengan bergulirnya gojek dan grab mampu memberikan kontribusi dalam kemudahan transportasi yang ada di Kota Bekasi," kata Rahmat
"Tapi tentunya jaga protokol kesehatan, jaga kelancaran lalu lintas yang ada di Kota Bekasi," tambahnya.
Disamping itu, Kota Bekasi juga menyiapkan sumber daya penanganan Covid-19 yang mumpuni.
Jika ditemukan adanya kasus baru di tengah adaptasi tatanan hidup baru, pihaknya akan langsung melakukan penanganan secara cepat.
"Bukan persoalan zona merah ini, tingkat reproduksinya sudah sangat rendah. Artinya di RW yang ada saat diketemukan sebagai kluster baru, kita langsung rawat di RS, jadi tidak ada yang diganggu," tegas dia.