Wali Kota Bekasi Nilai Kecil Kemungkinan Ojol Angkut Penumpang di Zona Merah
Pemkot Bekasi resmi mengizinkan ojek online beroperasi kembali melayani antar-jemput penumpang di new normal Covid-19.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Curahan Hati Driver Ojol di Bekasi

Pengemudi ojek online (ojol) di Kota Bekasi mulai hari ini akhirnya bisa kembali mengangkut penumpang setelah sekian lama ditangguhkan akibat pandemi Covid-19, Selasa, (9/7/2020).
Penangguhan ojol angkut penumpang dilakukan untuk meminimlaisir kontak langsung antara pengemudi dan penumpang yang sulit di hindarkan.
Alhasil, selama masa panangguhan layanan angkut penumpang, para pengemudi ojol hanya bergantung pada layanan pesan antar makanan atau barang.
Di masa adaptasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memutuskan untuk memberikan kelonggaran bagi pengemudi ojol agar dapat mengangkut penumpang.
Tetapi mereka wajib menjalankan protokol kesehatan seperti memasang partisi atau sekat antara pengemudi dan penumpang, wajib masker dan pemakaian handsainitizer secara berkala.
Protokol kesehatan ini diharapkan dapat meminimalisir kontak langsung dan menghindari terjadinya penularan Covid-19.
Meski begitu, masih ada sedikit rasa takut dari para pengemudi ojol akan bahaya Covid-19, seperti yang diakui Erna dan Serli.
Ojol yang sehari-hari beroperasi di Bekasi ini mengaku cukup senang dengan diperbolekannya layanan angkut penumpang.
"Dari April (2020) kalau enggak salah (tidak angkut penumpang), pendapatan menurun drastis, nyungsep 50 persen" kata Erna.
Sebelum pandemi Covid-19, dalam sehari Erna mengaku bisa mendapatkan order sekitar 20an lebih.
Namun, kondisi itu berubah saat layanan order antar penumpang ditangguhkan akibat pandemi Covid-19.
"Kalau biasanya bisa 20an, tapi pas kemarin cuma food aja paling 5-10 order tiap hari, menurun jauh," terangnya.
Sementara itu pengemudi lain bernama, Serli mengatakan, selama mengandalkan layanan pesan-antar makanan atau barang, peluang mendapatkan order tentu sulit.
Sebab, jumlah order dengan pengemudi yang tidak sebanding membuat persaingan menjadi lebih ketata.