Update Siswi NF Korban Pelecehan Seksual

Banyak Berubah, Remaja NF Asal Sawah Besar Kini Lebih Peka dan Ingin Dekat Sang Ayah

Kehidupan NF, remaja putri 15 tahun tersangka pembunuhan anak tetangga di Sawah Besar, Jakarta Pusat, kini sudah jauh berubah.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Rumah tersangka remaja NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat yang menjadi lokasi pembunuhan tampak telah diberi garis kuning polisi, Jumat (6/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kehidupan NF, remaja putri 15 tahun tersangka pembunuhan anak tetangga di Sawah Besar, Jakarta Pusat, kini sudah jauh berubah.

Selama menjalani masa pemulihan psikis di Balai Anak Handayani, Cipayung, Jakarta Timur, NF sudah mulai terbuka dan mau bersosialisasi dengan yang lain.

Kondisi janin NF yang sudah memamasuki usia 5 bulan pun baik karena selalu dipantau setiap bulan ke dokter kandungan.

Kepala Balai Anak Handayani, Neneng Heryani, membagikan keseharian dan perubahan NF kepada TribunJakarta.com.

"Secara fisik dia bagus. Kami sudah periksakan ke dokter kandungan setiap satu bulan sekali," ucap Neneng.

"Sampai saat ini kondisi kandungan NF baik," sambung dia.

NF menjadi korban pemerkosaan tiga orang dekatnya yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan siap diajukan ke pengadilan.

Dua dari tersangka pemerkosaan NF tak lain pamannya. Sementara satu tersangka lain adalah mantan kekasih NF.

Ingin Lebih Dekat ke Ayah

Menurut Neneng ada hal lebih positif setelah sekian bulan NF menjalani masa pemulihan di Balai Anak Handayani.

Kejiwaan NF yang sebelumnya tertutup dengan orang-orang terdekat, kini mulai terbuka dan perlahan mampu bersosialisasi.

Ia memastikan, NF sudah memiliki orang tua asuh yang kerap memberikan perhatian lebih kepadanya.

Layaknya keluarga yang penuh kasih sayang, NF merasa nyaman selama berada di Balai Anak Handayani.

Akhir Cerita Pelaporan Syekh Puji yang Nikahi Anak 7 Tahun, Terselip Permintaan Uang Rp 37 Miliar

Orangtua asuh dan psikolog yang mendampingi sudah dianggap oleh NF layaknya keluarga sendiri.

"Perubahannya banyak sekali. Rasa bersalahnya, kemudian perasaannya lebih peka," lanjut Neneng.

Satu kali NF pernah berujar dan mengakui dan menyesali perbuatannya terhadap anak tetangganya sehingga meninggal.

"Kok saya bisa tega, ya. Kayak begitu," ucap NF ditirukan Neneng.

Terlepas dari kasus yang menjeratnya, menurut Neneng, NF memperlihatkan perubahan perilaku lebih baik seperti soal tanggung jawab.

Ia mencontohkan bagaimana NF mau mencuci piring sendiri setelah makan.

"Juga mencuci baju sendiri dan itu sudah dia lakukan setiap hari," sambung Neneng.

"Dia anaknya sangat patuh, apa yang kami sampaikan tidak pernah membantah," sambung dia.

Secara spiritual, NF sudah rajin beribadah dan selalu ingin dekat dengan ayahnya.

Dikira Dibawa Makhluk Halus, Orang Rimba Ditemukan Sudah Menghitam Terlilit Ular Sanca 3 Meter

"Salatnya dan membaca Al-Quran-nya rajin. Sudah jauh berbeda dari sebelumnya," beber Neneng.

"Sekarang dia ingin dekat dengan ayahnya. Sudah bisa menangis," katanya lagi.

Kekeuh Jadi Komikus 

Meski situasinya sekarang kurang menguntungkan, NF tak akan menyurutkan cita-citanya sebagai komikus kelak.

Ia bahkan sudah memiliki kampus impian, yaitu Institusi Kesenian Jakarta (IKJ). 

Keinginan NF tersebut disampaikan saat dijenguk Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, Minggu (17/5/2020).

“Memang dia sangat berniat untuk mengenyam pendidikan lagi,” ujar Kak Seto, Senin (18/5/2020).

Kak Seto mengatakan, NF terkait dunia menggambar dan ingin sekali mengembangkan bakatnya tersebut.

“Dia ingin di bidang seni, ingin di bidang komikus,” terang Kak Seto.

Menurut Kak Seto, keinginan NF harus didukung penuh oleh orang-orang di sekitarnya. 

“Caranya ya itu tadi, pendampingan psikologis harus tetap dilakukan. Saya apresiasi dengan tindakan Kemensos yang melihat bahwa ini anak-anak adalah korban," ujar Kak Seto.

"Dia benar pelaku dan harus diproses dengan undang-undang pidana anak, tetapi ini harus dibedakan dengan penjahat pembunuh yang usianya sudah dewasa dan jiwanya matang,” ia menambahkan.

Tak hanya sekolah, NF pun punya keinginan besar bisa sampai kuliah di jurusan seni.

“Sempat terlontar adalah ingin (kuliah) di Iinstitut Kesenian Jakartra,” kata Kak Seto.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved