Tangan Kiri Pria Ini Putus Setelah Kepergok Curi Celana Dalam Mantan Istri, Ternyata Ini Tujuannya
Tangan kiri pria berinisial A (47) putus setelah kepergok mengambil celana dalam mantan istrinya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
"Menurut pengakuan A, setelah dipergok oleh S mantan istrinya, mau dipakai atau dijadikan guna-guna agar mantan istrinya mau kembali lagi," kata Kapolsek Masbagek AKP Zen Basri, Jumat (17/7/2020).
Tangan Kiri Putus
Saat didatangi warga, A sempat mengelak dan tidak mengakui telah mencuri.
Hal itu membuat warga marah, lalu memukuli A dengan brutal.
Akibatnya, pelaku juga mengalami luka di bagian punggung, belakang telinga, dan telinga kiri. Bahkan, tangan kiri pelaku putus akibat sabetan senjata tajam dari warga.
Pelaku A terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif.
Pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut, dan telah mengantongi identitas pelaku yang membawa senjata tajam.
Curi Celana Dalam Agar Rujuk

Pria asal Desa Lendang Nangka, Lombok Timur, berinisial A (47) yang menjadi pelaku pencurian celana dalam mantan istrinya, S (35), mengaku mencuri celana dalam sebagai jampi-jampi agar istrinya mau balik kembali
"Menurut pengakuan A, setelah dipergok oleh S mantan istrinya, mau dipakai atau dijadikan guna-guna agar mantan istrinya mau kembali lagi," kata Kapolsek Masbagek AKP Zen Basri, Jumat (17/7/2020).
Basri menuturkan, akibat perbuatannya itu, pelaku kemudian diamuk oleh massa hingga terkena luka berat ditubuhnya
Selain itu, pelaku juga mengalami luka di bagian punggung, belakang telinga, dan telinga kiri. Selain itu yang paling fatal, tangan kiri pelaku putus akibat sajam dari amukan warga.
Sebelumnya, kejadian berawal dari kecurigaan mantan istrinya S atas hilangnya selembar celana dalamnya yang diduga dicuri pelaku.
• Diancam Tidak Akan Dilayani, Perempuan Ini Gunakan Celana Dalam Sebagai Masker
• Viral Abah Alex Tangkap King Kobra Hanya Pakai Celana Dalam, Alasannya Buat Panji Petualang Ngakak
Kecurigaan korban tersebut kemudian membuat korban geram lalu mendatangi rumah pelaku bersama warga lainnya.
Hingga di rumah pelaku, warga menanyakannya ke pada pelaku atas dugaan perbuatan yang dilakukan ke pada S.
Pelaku tidak mengakui perbuatannya, sehingga membuat warga semakin geram dan melakukan pemukulan terhadap pelaku, hingga akhirnya mengakui perbuatannya.