Antisipasi Virus Corona di Bekasi

Wali Kota Bekasi Akui Masih Ada Warga Tak Patuh Aturan CFD: Tidak Kenakan Masker dan Bergerombol

Pemerintah Kota Bekasi mengakui, masih terdapat sejumlah warga tidak mematuhi aturan CFD

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Peseda mendominasi di Car Free Day (CFD) 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pemerintah Kota Bekasi mengakui, masih terdapat sejumlah warga tidak mematuhi aturan penyelenggaraan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di masa adaptaso pandemi Covid-19.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, hingga pekan ke-3 penyelenggaraan CFD di masa adaptasi, sedikitnya terdapat 40 ribu warga yang hadir.

"Pelanggaran-pelanggaran pasti ada, tidak menggunakan masker ada, bergerombol ada karena ada 40 ribu orang," kata Rahmat di Posko Gugus Tugas Covid-19, Senin, (20/7/2020).

Rahmat menjelaskan, jumlah warga yang datang di CFD di masa adaptasi ini sudah hampir menyamai ketika dalam kondisi normal yang mencapai sekitar 50 ribu orang.

"Kalau biasa (kondisi normal) di atas 50 ribu orang, kita kan sudah tiga kali (sejak pertama dibuka pascapandemi), pertama 30 ribu orang, kedua 48 ribu, ketiga 40 ribu orang," terangnya.

Pihaknya menerjunkan sedikitnya 200 personel gabungan setiap pekan untuk mengawal jalannya CFD.

Petugas kata Rahmat, melakukan sosialisasi dan menegur warga agar tetap menjalankan protokoler kesehatan di area CFD.

"Makanya kita turunkan tim ada dari Dishub, Sat Pol, mereka pakai pakaian yang tidak lagi mengenakan atribut, pakaian yang humbel, berbaur dengan masyarakat," ungkapnya.

"Menyampaikan bagaimana car free day aman dan protokol kesehatannya terpenuhi hingga warga masyarakat sehat," tambahnya.

Dia menegaskan, aturan ketat seperti larangan pedagang kaki lima berjualan di area CFD lalu lansia dan anak di bawah 9 tahun dilarang ikut tetap berlaku.

Meski dibanjiri banyak warga, Pemkot Bekasi tetap akan menyelengarakan CFD lantaran, kegiatan mingguan itu dinilai sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk berolahraga.

"Apakah kita akan larang lagi? (CFD), ya jangan warga sudah enjoy kan bikin orang sehat itu harus juga enjoy pikirannya," tegasnya.

Surati Kemendikbud Soal Izin Simulasi Belajar Tatap Muka, Wali Kota Bekasi Berharap Ada Jawaban

Wali Kota Akui Rencana Simulasi Belajar Tatap Muka di Bekasi Terbentur Izin Kemendikbud

Liga 1 2020 Dinilai Kurang Lengkap Tanpa Aturan Water Break

Kedepan, Pemkot Bekasi sudah menyiapkan rencana untuk menambah layanan rapid test pada saat gelaran CFD.

"Kita evaluasi yang pertama adalah memperbanyak titik rapid, aturan jaga dengan diperketat yang tidak menggunakan masker dilarang dan tidak boleh ada kuliner (pedagang)," tegasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved