Penemuan Mayat di Pinggir Tol
Diharapkan Jadi Bukti Petunjuk, Rambut di TKP Editor Metro TV Ditemukan Ternyata Milik Yodi Prabowo
Bukti rambut yang ditemukan di lokasi dekat jenazah Yodi Prabowo yang sebelumnya diharapkan jadi petunjuk ternyata tidak membuahkan hasil.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, SEMANGGI - Misteri kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo (26) tak kunjung terungkap.
Bukti Rambut yang ditemukan di lokasi dekat jenazah Yodi Prabowo yang sebelumnya diharapkan jadi petunjuk, pun tak membuahkan hasil.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade mengatakan, hasil laboratorium forensik (labfor) menunjukkan Rambut tersebut bukan milik terduga pembunuh.
Rambut itu ternyata milik Yodi Prabowo yang terjatuh di sekitar lokasi.
"Rambut itu punya korban," kata Tubagus kepada wartawan, Selasa (21/7/2020)
Kendati demikian, Tubagus menegaskan ada sejumlah petunjuk lain yang bisa menjadi kunci untuk mengungkap kasus tersebut.
Namun, dia masih belum mau membeberkan lebih rinci petunjuk tersebut.
"Ada gambaran tapi nantilah belum saatnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Tubagus menambahkan proses penyelidikan kasus itu terus berkembang hingga hampir dua minggu kasus tersebut bergulir.
Dia meminta masyarakat bersabar.
"Gambaran sih pasti ada, karena kan penyelidikan terus maju dan berkembang."
"Tapi hasilnya? Belum. Nanti akan saya sampaikan hasilnya, belum sekarang," tuturnya.
Periksa 4 Saksi Baru
Polda Metro Jaya telah memeriksa 34 saksi untuk menggali informasi terkait teka-teki kematian editor Metro TV Yodi Prabowo (26).
Jumlah saksi itu bertambah 4 orang dari sebelumnya 30 orang.
"Sampai dengan kemarin sore kita memeriksa 4 saksi lagi."
"Jadi total yang sudah diperiksa ada 34 saksi ya," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).
Yusri menerangkan, pihaknya juga akan kembali mengantongi informasi dari saksi untuk dapat mencari petunjuk lain yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).
"Berdasarkan keterangan apa yang diberikan oleh keterangan saksi-saksi untuk bisa kita mencari petunjuk lain."
"Apa masih ada petunjuk lain yang masih bisa kita dalami."
"Ada beberapa saksi yang kemungkinan kita lakukan pemeriksaan tambahan," jelasnya.
Lebih lanjut, Yusri mengatakan pihaknya juga melakukan analisis dan evaluasi bersama dengan jajaran Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan.
Hal ini untuk mengevaluasi apakah ada bukti yang perlu dikumpulkan lagi
"Kita melaksanakan anev di Ditkrimum Polda Metro bersama Polres Jakarta Selatan."
"Untuk mengevaluasi langkah-langkah apa lagi yang mesti diambil dan mengumpulkan bukti-bukti apa lagi," jelasnya.
Sidik Jari di Pisau
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium forensik pisau yang ditemukan di dekat lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
"Kita masih menunggu hasil sidik jari di pisaunya, juga menunggu hasil laboratorium forensik untuk CCTV yang ada," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/7/2020).
Yusri juga menjelaskan kendala yang dihadapi penyidik untuk mengungkap misteri kematian editor Metro TV itu.
Di antaranya, penemuan mayat yang mulai membusuk membuat polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut.
Selain itu, kondisi lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo yang telah terkena hujan dan panas membuat Korps Bhayangkara sedikit kesulitan mengungkap kasus tersebut.
"Kita sampaikan kemarin kendalanya karena penemuan mayat ini sudah lebih dari 2 hari, bahkan sampai 3 hari itu sudah di TKP."
"Ini yang membuat terkendala sedikit karena kan kena panas dan hujan," jelasnya.
Rencananya, pihaknya akan memanggil sejumlah saksi yang sebelumnya pernah diperiksa oleh penyidik. Hal itu untuk segera mengungkap kasus tersebut.
"Karena tim masih terus bergerak dan sudah memeriksa beberapa saksi."
"Tapi ada beberapa tambahan-tambahan dan petunjuk lagi yang memang bisa dilakukan pemeriksaan tambahan kepada saksi yang ada untuk membuat terang," ujarnya.
Sosok pria misterius

Rabu 8 Juli dini hari saat Editor Metro TV Yodi Prabowo diperkirakan dibunuh, Syahrul dan Elvin yang merupakan warga sekitar melihat dua pria mencurigakan.
Sekira pukul 02:00 WIB, dua pria tersebut berjalan melewati warung Syahrul.
Kemarin, Senin (20/7/2020), polisi kembali menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
Polisi menyusuri rumah-rumah warga di Gang Batako hingga menuju tepi Danau Cavalio setelah melihat lokasi penemukan jenazah Yodi di Tol Jorr, Pesanggrahan.
Dalam olah TKP kali ini, polisi mendatangi lokasi yang berbeda dari sebelumnya.
Mereka menyusuri Jalan Inspeksi sampai akhirnya berhenti di sebuah warung milik Syahrul.
Untuk diketahui, lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo dan Jalan Inspeksi berjarak sekitar 1 Kilometer.
Lanjut cerita Syahrul, dua orang mencurigakan yang dilihatnya tidak jalan bersamaan.
"Nggak bareng-bareng jalannya, ada jeda 20 menitan lah," kata Syahrul saat ditemui di warungnya.
Yang jelas, ujar Syahrul menambahkan, kedua orang tersebut merupakan laki-laki.
Sambil mengingat-ingat memorinya, Syahrul coba menggambarkan dua pria yang dilihatnya.
Follow juga:
Pria pertama melintas di depan warungnya sekitar pukul 02.00.
Syahrul mengatakan, pria itu mengenakan setelan kantoran.
"Dia pakai kemeja krem (lengan) pendek, celana bahan warnanya kayak gitu (coklat), terus pakai kacamata," ujar dia sambil menunjuk celana seseorang.
Karena Syahrul tahu pria itu orang asing, ia lalu menegurnya dan bertanya 'mau kemana?'
Namun, si pria hanya menjawab seadanya sambil terima telepon di tangan kirinya.
"Saya tanya mau ke mana? Dia cuma bilang ke atas. Dia sambil terima telepon pakai tangan kiri," tutur Syahrul.
Selang 20 menit, Syahrul kembali melihat pria kedua muncul dari arah yang sama.
Tetapi kali ini, Syahrul dan Elvin tak menegurnya namun terus memperhatikan gerak-geriknya.
"Kalau yang kedua ini nggak terlalu kelihatan mukanya, soalnya dia tutupin pakai jaket kupluk warna hijau. Tapi badannya sama, agak gemuk terus tinggi," kata Syahrul.

Setelah sekitar 200 meter dari warungnya, pria tersebut sudah tidak terlihat lagi.
Mulanya, Syahrul mengira kedua pria itu merupakan pencuri yang mengincar sepeda motor warga.
Sampai akhirnya ia mendengar kabar tentang penemuan jenazah Yodi Prabowo di pinggir tol JORR pada Jumat (10/7/2020).
Hati Syahrul tidak tenang. Ia merasa mesti melaporkan soal dua pria yang mencurigakan.
"Saya harus lapor, dalam hati bilang begitu. Akhirnya hari Sabtu (11/7/2020) saya lapor ke Pak RW, baru habis itu ke Polsek (Pesanggrahan)," ujar dia. (TribunJakarta.com/Annas/Tribunnews.com/Igman)