Antisipasi Virus Corona di DKI
Semua Kelurahan di Jakarta Masuk Zona Merah Covid-19, Anies Baswedan: Angka Positif di Bawah Standar
Berikut daftar 25 kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi Covid-19 di DKI Jakarta per Jumat hari ini:
Penulis: Suharno | Editor: Erik Sinaga
20. Jembatan Besi, Jakarta Barat: 100 kasus
21. Tanah Tinggi, Jakarta Pusat: 100 kasus
22. Semper Barat, Jakarta Utara: 99 kasus
23. Pegangsaan Dua, Jakkarta Pusat: 98 kasus
24. Paseban, Jakarta Pusat: 94 kasus
25. Tanjung Priok, Jakarta Utara: 92 kasus
Positivity Rate Covid-19 Masih di Atas Standar WHO
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sepekan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi diperpanjang, positivity rate Covid-19 di ibu kota berada di angka 5,3 persen.
Menurutnya, angka ini masih berada di ambang batas normal, meski organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan positivity rate berada di bawah 5 persen.
"Seminggu ini positivity rate Jakarta adalah 5,3 persen. Artinya kita di ambang batas, masih di sekitar 5 persen," ucapnya, Kamis (23/7/2020).
Jika dibandingkan saat awal perpanjangan PSBB masa transisi pada 16 Juli lalu, angka positivity rate ini sedikit membaik.
Sebab, saat mengumumkan perpanjangan PSBB masa transisi, Anies menyebut, positivity rate DKI berada di angka 5,9 persen.
• Polres Metro Tangerang Kota Gelar Operasi Patuh Jaya 2020, Soroti 5 Pelanggaran Ini
• Berlagak Seperti Jagoan, Oknum TNI Gadungan Diamankan di Cempaka Putih
• Anak Korban Penganiayaan di Duren Sawit Tak Disekolahkan Ayahnya
Masih tingginya angka positivity rate ini disebut Anies, tak terlepas dari gencarnya pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan jajarannya.
Bahkan, ia menyebut, kepampuan testing DKI Jakarta sudah berada jauh di atas standar minimal WHO, yaitu 1.000 tes per satu juta penduduk setiap harinya.
"Jakarta dengan kemampuan testingnya hampir 4 kali lipat standar minimal WHO," ujarnya saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara.
Agar hasil positivity rate obyektif, Anies menyebut, pihaknya selalu menggunakan data rata-rata mingguan dalam setiap pengambilan keputusan.
"Bila angkanya di atas 5 persen, itu berisiko untuk dilakukan pelonggaran," kata Anies.