Jenazah Hilang di Makam

Temuan Sandal Jadi Petunjuk Hingga Dugaan Jenazah Driver Ojol yang Dicuri untuk Praktik Pesugihan

Sembilan hari setelah jenazah driver ojol AP alias Bowo dicuri dari kuburnya, muncul petunjuk baru berupa sandal diduga milik pelaku.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Makam jenazah AP alias Bowo yang dibongkar lalu jenazahnya dicuri dari TPU Karang Bahagia, Kampung Kepuh, Kabupaten Bekasi. 

"Kita melakukan tes DNA berupa rambut dan bagian tulang kita akan cocokan siapa tahu orang lain," kata Dwi, Selasa, (21/7/2020).

Makam jenazah AP alias Bowo yang dibongkar lalu jasadnya dicuri di TPU Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi.
Makam jenazah AP alias Bowo yang dibongkar lalu jenazahnya dicuri di TPU Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Rambut dan tulang merupakan barang bukti yang ditemukan polisi saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di makam Bowo.

"Kita temukan rambut, bagian tulang sama tali kafan posisinya sudah di luar kuburan (liang lahat), takutnya punya yang lain atau bukan," jelasnya.

Sampai saat ini polisi sudah memeriksa sembilan orang saksi dalam kasus ini.

"Kita sudah periksa sembilan saksi, kita berhasil meminta keterangan beberapa dari mereka," kata Dwi.

Selain itu, Polres Metro Bekasi juga sudah menerjunkan anjing pelacak yang bekerja mencari jejak pelaku di sekitar TKP Karang Bahagia.

Melalui anjing pelacak, polisi mengumpulkan sejumlah saksi yang dimungkinkan dimintai keterangan.

"Pada saat menggunakan anjing pelacak itu di tiga titik, dua titik diantaranya memang dekat orang (pekerja) yang penggali kubur juga," jelasnya.

"Makanya masih kita periksa bersangkutan, tapi itu hanya sebatas pemeriksaan saksi untuk menjurusnya (apakah pelaku) belum, keluarga korba juga kita periksa," tambahnya.

Dwi menambahkan, kasus pencurian jenazah merupakan kejadian langka dan sangat jarang.

Kepolisian belum dapat menduga apalagi memastikan motif pencurian jenazah yang hilang setelah kurang lebih lima bulan dimakamkan.

"Ya belum tahu (motifnya), pelakunya aja belum ditangkap, bagaimana kita tahu motifnya," tegasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved