Penangkapan Begal di Sekitar Bandara

Bocah Belasan Tahun Jadi Otak Begal di Tangerang, Kecanduan Tramadol, Dua Masih Buron

Komplotan begal di kawasan Bandara Soekarno-Hatta ternyata dipimpin oleh seorang anak kecil yang masih di bawah umur.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Para tersangka aksi pembegalan di kawasan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta yang menggunakan senjata tajam raksasa atas perintah AS yang masih berumur 14 tahun, Senin (27/7/2020). 

Empat diantaranya termasuk AS (14) berhasil dicokok polisi diantaranya A (19), R (20), D (20). Sementara J dan B masih berstatus buronan.

"Awalnya pelaku umur 14 tahun ajak teman-teman lainnya yang sudah kenal dengan bahasa, begal yuk!," tiru Adi.

"14 tahun otaknya, mengajak rekan-rekannya yang sudah dewasa untuk melakukan begal," sambung dia.

Keenam pelaku tersebut pun menggunakan senjata tajam untuk menakut-nakuti korbannya di kawasan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta.

"Mereka menggunakan senjata tajam saat bertindak. Bahkan berusia 14 tahun itu mengalungkan celurit ke korbannya," tutur Adi.

Kecanduan tramadol

Kecanduan obat-obatan terlarang seperti Tramadol dan Pil Eximer, bocah ingusan berumur 14 tahun nekat komandoi aksi pembegalan di Bandara Soekarno-Hatta.

Diketahui, bocah tersebut berinisial AS (14) yang menjadi kapten aksi pembegalan bersama A (19), R (20), D (20). Sementara J dan B masih berstatus buronan.

Komplotan begal tersebut pun tak segan-segan menggunakan senjata tajam pedang berukuran raksasa dan celurit untuk menakut-nakuti korbannya di Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan uang hasil kejahatannya akan dibelikan obat-obatan terlarang oleh AS.

"Hampir keseluruhan pelaku menggunakan uangnya untuk membeli narkoba atau obat keras yang akan mereka pakai jenis eximer dgn tramadol," jelas Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Senin (27/7/2020).

Menurut Adi, AS yang menjadi dalang aksi pembegalan ini korban putus sekolah dan merupakan warga yang tinggal dekat bandara tersibuk di Indonesia tersebut.

Karena terpuruk ekonomi dan sakau, lanjut Adi, AS nekat menjadi otak begal di Perimeter Bandara Soekarno-Hatta.

"Akibat dari penggunaan obat-obatan dan pengaruh eximer, jadi nekat membegal," sambung Adi.

Jual hasil kejahatan via media sosial

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved