Penangkapan Begal di Sekitar Bandara

Bos Begal 14 Tahun di Bandara Soekarno-Hatta Jual Hasil Kejahatan Via Media Sosial

Komplotan begal yang beraksi di Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta menjual hasil rampasannya melalui media sosial Facebook.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Para tersangka aksi pembegalan di kawasan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta yang menggunakan senjata tajam raksasa atas perintah AS yang masih berumur 14 tahun, Senin (27/7/2020). 

Karena terpuruk ekonomi dan sakau, lanjut Adi, AS nekat menjadi otak begal di Perimeter Bandara Soekarno-Hatta.

"Akibat dari penggunaan obat-obatan dan pengaruh eximer, jadi nekat membegal," sambung Adi.

Diberitakan sebelumnya, aksi pembegalan tersebut terjadi pada 1 Juli 2020 di Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta menyasar pemotor yang melintas sekira pukul 02.15 WIB.

Adi menuturkan, kejadian terjadi saat korban bernama MA hendak pulang dari kerja dan dihadang oleh enam pelaku.

"Saat itu korban dihadang dari arah yang berlawanan di Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta oleh enam pelaku dengan tiga motor," kata Adi.

Kendati demikian, kejahatan yang diakui tersangka baru sekali dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta itu berhasil dihentikan oleh petugas kepolisian.

Dalam penangkapan, Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil menyita barang bukti berupa tiga sepeda motor, dan dua senjata tajam berbentuk pedang raksasa dan celurit.

Atas perbuatannya keempat tersangka dikenakan pasal 365 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pidana pencurian dengan kekerasan dan diancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.

Kecanduan Tramadol

Kecanduan obat-obatan terlarang seperti Tramadol dan Pil Eximer, bocah ingusan berumur 14 tahun nekat komandoi aksi pembegalan di Bandara Soekarno-Hatta.

Diketahui, bocah tersebut berinisial AS (14) yang menjadi kapten aksi pembegalan bersama A (19), R (20), D (20). Sementara J dan B masih berstatus buronan.

Komplotan begal tersebut pun tak segan-segan menggunakan senjata tajam pedang berukuran raksasa dan celurit untuk menakut-nakuti korbannya di Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan uang hasil kejahatannya akan dibelikan obat-obatan terlarang oleh AS.

"Hampir keseluruhan pelaku menggunakan uangnya untuk membeli narkoba atau obat keras yang akan mereka pakai jenis eximer dgn tramadol," jelas Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Senin (27/7/2020).

Menurut Adi, AS yang menjadi dalang aksi pembegalan ini korban putus sekolah dan merupakan warga yang tinggal dekat bandara tersibuk di Indonesia tersebut.

Karena terpuruk ekonomi dan sakau, lanjut Adi, AS nekat menjadi otak begal di Perimeter Bandara Soekarno-Hatta.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved