Suami di Pamulang Aniaya Istri

Terdengar Rintihan Wanita Pengantin Baru dari Warung Kelontong, Terselip Cerita Pilunya di Pagi Buta

Beberapa hari sebelum tewas, rintihan dan tangisan wanita pengantin baru kerap terdengar dari warung kelontong milik suaminya. Terselip cerita pilunya

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
Kolase TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir/Warta Kota/Rizki Amana
Anggota Polsek Pamulang mengamankan Ansori, terduga pelaku kekerasan terhadap istrinya hingga tewas, Minggu (26/7/2020). (Inset) Warga melihat warung kelontong yang ditinggali suami istri Ansori (40) dan Tayyibah (28). 

Dari foto yang diterima TribunJakarta.com, luka memar membiru membekas di sekitar paha kanan korban.

Supriyanto malah mengatakan, luka memar itu ditemukan di banyak titik.

"Ada di muka, paha kanan, perut, tangan kanan, kiri. Banyak luka memarnya," terang Supiyanto.

Menurut Supriyanto, hasil olah tempat kejadian perkara polisi tak menemukan luka tusuk, hanya luka memar.

Diduga Depresi, Seorang Suami di Banyuasin Pukul Istri dan Anak Pakai Tabung Gas Hingga Tewas

Warung sekaligus rumah kontrakan yang dijadikan tempat tinggal Ansori kini sudah terpasang garis polisi.

"Pemukulannya dengan tangan kosong dan masih kita dalami," ujarnya.

Ansori, terduga kasus PKDRT di Mapolsek Pamulang, Minggu (26/7/2020)
Ansori, terduga kasus kekerasan dalam rumah tangga saat dibawa anggota kepolisian ke Mapolsek Pamulang, Minggu (26/7/2020). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Seminggu lalu, warga sekitar bernama Kris yang hendak membeli rokok pernah menyaksikan Ansori kasar terhadap Tayyibah.

Ia mendapati Ansori cekcok dengan sang istri di dalam warung kelontong.

"Saya pernah ngeliat waktu itu lagi beli rokok, semingguan lalu," cerita Kris kepada TribunJakarta.com.

"Saya lagi membeli rokok lihat mereka berantem. (Tayyibah, red) dipukul sekali, menangis gitu," lanjut Kris.

Gara-gara Uang Kembalian

Sehari setelah meninggalnya Tayyibah, polisi mendapat motif Ansori menganiaya istrinya hingga tewas.

Sehari-hari mereka menjaga warung kelontong dan bergantian jaga.

Beberapa kali mendapat giliran menjaga warung, Tayyibah kerap keliru memberi uang kembalian.

Akibatnya, usaha warung kelontong mereka merugi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved