Pilkada Kota Tangsel

Korupsi ASN Hingga Tempat Prostitusi Jadi Isu Utama Pemilih Tangsel di Pilkada Tangsel 2020

Sejumlah permasalahan sosial menjadi isu utama bagi pemilih dalam menentukan calon wali kota dan calon wakil wali kota pada Pilkada Tangerang Selatan

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional, Adib Miftahul, saat rilis survei di sebuah restoran di bilangan, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Rabu (5/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Sejumlah permasalahan sosial menjadi isu utama bagi pemilih dalam menentukan calon wali kota dan calon wakil wali kota pada Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 9 Desember 2020 mendatang.

Hal itu diungkapkan oleh hasil survei Kajian Politik Nasional (KPN) yang dirilis di Serpong, Tangsel, pada Rabu (5/8/2020).

Direktur Eksekutif KPN, Adib Miftahul, mengatakan, korupsi di tubuh Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi isu utama yang menjadi sorotan responden.

"Ketika kita melakukan pertanyaan misalnya apa sih masalah sosial. Di antaranya Korupsi di tubuh ASN masih menjadi bahasan dari para responden," ujar Adib.

Selain korupsi, isu yang paling banyak dipilih kedua adalah terkait kesenjangan ekonomi.

Banyaknya warga perumahan mewah yang kontras dengan pemukiman padat penduduk di Tangsel menjadi penyebab utama isu kesenjangan muncul.

"Kesenjangan sosial dari para borjuis karena di Tangsel banyak perumahan mewah dengan masyarakat berpenghasilan rendah, itu juga banyak disorot," ujarnya.

Di luar permasalahan terkait sosial ekonomi di atas, responden survei juga memilih banyaknya tempat prostitusi bermodus tempat hiburan sebagai hal yang harus diselesaikan para kandidat calon.

"Selanjutnya yang tertinggi juga tempat-tempat hiburan juga meresahkan bagi publik Tangsel," ujarnya.

Survei Terbaru Pilkada Tangsel, Benyamin-Pilar Unggul, Golput Mendominasi

Meski tidak terlalu besar, isu kesehatan, pendidikan dan kriminal juga masih menjadi keluhan warga Tangsel.

Survei tersebut dilakukan pada 17-24 Juli 2020, mengunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 440 orang, sampling of error 4,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved