Maling Ikat Satu Keluarga di Ciracas

Polisi Belum Temui Titik Terang Kasus Perampok Ancam Bunuh Balita di Ciracas

Polrestro Jakarta Timur belum menemui titik terang kasus perampokan rumah warga RT 08/RW 04, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Korban perampokan rumah, Haryanti (34) saat ditemui di warung sembako merangkap rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (7/8/2020). 

Keenam anak yang berusia 15, 13, 8, 4, dan kembar 1,5 tahun kini bahkan sulit terlelap bila mendengar suara gaduh saat malam seperti kala kejadian.

"Karena pas kejadian kemarin sekira pukul 03.30 WIB, jadi anak-anak sudah pada tidur. Sekarang mereka kalau melihat pintu terbuka saja takut, minta langsung ditutup," lanjut Haryanti.

Harapan Korban Perampokan Ciracas

Zulhan Efendi (40) masih berupaya agar istri dan enam anaknya bisa pulih dari trauma aksi perampokan yang menimpa keluarganya pada Selasa (4/8/2020).

Petaka yang menimpa keluarganya saat dia pergi pulang kampung kini membuat istri dan enam anaknya dirundung takut dan tak bisa tidur nyenyak.

Pasalnya saat empat dari enam pelaku membobol rumahnya dengan cara mendobrak pintu sekira pukul 03.30 WIB, istri dan enam anaknya sudah terlelap.

"Harapannya pak polisi cepat menangkap pelaku, kasihan istri dan anak saya masih trauma. Kalau pelaku ketangkap kan mereka lebih tenang," kata Zulhan di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (7/8/2020).

Bukan tanpa sebab, istrinya, Haryanti (34), satu putranya yang berusia 15 tahun, dan lima putri usia 13, 8, 4, dan kembar 1,5 tahun diikat dalam kamar.

Selain tangan dan kaki mereka diikat kabel tis, pelaku juga mengancam Haryanti dengan golok dan pistol lalu melakukan pemukulan dan tendangan.

"Anak saya yang dijadikan sandera sama pelaku juga masih trauma karena diancam pelaku. Katanya kalau istri melawan anak saya yang usia 1,5 tahun mau dibanting sama ditembak," ujarnya.

Meski kehilangan uang Rp 170 juta modal dagang warung sembakonya, sejumlah perhiasan emas, tiga handphone, dan slop rokok dagangan.

Dia mengaku sudah tak terlalu memikirkannya, bahkan pesimis total kerugian sekitar Rp 300 juta berhasil kembali karena sudah dihabiskan pelaku.

"Enggak apalah harta enggak kembali, walaupun untuk mengumpulkannya butuh bertahan-tahun. Asalkan pelaku tertangkap, keluarga saya enggak trauma lagi," tuturnya.

Zulhan menuturkan sejak hari kejadian hingga Kamis (6/8/2020) jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas, Satreskrim Polrestro Jakarta Timur.

Tampak depan warung sembako yang menyatu dengan rumah Haryanti di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (7/8/2020).
Tampak depan warung sembako yang menyatu dengan rumah Haryanti di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (7/8/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Hingga Dirkrimum Polda Metro Jaya sudah datang ke rumahnya di Jalan Pule, RT 08/RW 04, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas.

"Orangnya berbeda-beda, kalau ditotal ada puluhan polisi lah yang datang. Semalam saja polisi di sini sampai sekira pukul 01.00 WIB. Tanya kronologis dan cari CCTV," lanjut Zulhan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved