Maling Ikat Satu Keluarga di Ciracas
Polisi Belum Temui Titik Terang Kasus Perampok Ancam Bunuh Balita di Ciracas
Polrestro Jakarta Timur belum menemui titik terang kasus perampokan rumah warga RT 08/RW 04, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Mengingat empat dari enam pelaku yang masuk rumahnya tak sekedar mengikat tangan dan kaki Haryanti dan enam anaknya dalam kamar.
Para pelaku menenteng satu golok, satu pisau, dan dua senjata api jenis pistol melakukan penganiayaan dan mengancam membunuh.
"Biar enggak nambah lagu korbannya dan mereka (pelaku) enggak makin sadis. Takutnya nanti mereka lebih sadis kalau masih berkeliaran. Takut nanti malah ada korban luka atau jiwa," tuturnya.
• Terlena Cinta Monyet Hingga Niat Curi Perhatian Kekasih, Tindakan Sutanto Malah Berujung di Penjara
Zulhan yang saat petaka terjadi tak berada di rumah juga pesimis hartanya dapat kembali karena hingga kini pelaku masih buron.
Meski jajaran Dirkrimum Polda Metro, Satreskrim Polrestro Jakarta Timur, dan Unit Reskrim Polsek Ciracas sudah datang melakukan olah TKP.
Titik terang sosok dan keberadaan enam pelaku yang tampak sudah kawakan sebagai garong hingga kini belum diketahui pasti.
"Asal pelaku ketangkap saja saya sudah puas. Saya juga enggak keberatan kalau nanti pelaku ditangkap dipanggil jadi saksi ke Polres sampai Pengadilan. Tapi sampai sekarang belum ada kabar dari polisi," kata Zulhan.
Polrestro Jakarta Timur sendiri tampak irit bicara saat dikonfirmasi perihal penanganan kasus pencurian disertai kekerasan (Curas) ini.
Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi meminta wartawan mengonfirmasi penanganan ke Kasat Reskrim AKBP Imron Ermawan.
Namun hingga berita ditulis orang nomor satu di Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Timur itu urung memberi keterangan.
Takut Saat Tidur
Buronnya garong yang membobol rumah Haryanti (34) di RT 08/RW 04, Kelurahan Rambutan pada Selasa (4/8/2020) lalu membuatnya trauma.
Dia khawatir enam pelaku yang beraksi sekira pukul 03.30 WIB itu bakal kembali menyatroni rumahnya yang berlokasi di jalan Pule, Kecamatan Ciracas.
"Saya masih agak trauma, anak-anak juga sama. Karena waktu kejadian kan kita semua diikat, tangan dan kaki diikat pakai kabel tis," kata Haryanti di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (7/8/2020).
• Sergio Farias Bocorkan Kedekatan dengan Ronaldinho, Bawa Masuk ke Timnas Brasil Usia 15 Tahun
Haryanti menila trauma satu putra dan lima putrinya lebih buruk dibanding dirinya yang diancam dibunuh dan juga dianiaya dua pelaku.
Dia mencontohkan sikap enam anaknya yang gelisah saat hendak tidur, terlebih bila mendengar suara gaduh sebagaimana kala kejadian.
"Apalagi yang bayi, kalau mau tidur masih pada takut. Kalau dengar suara ribut takut ada yang masuk, langsung bangun juga kalau dengar suara berisik," ujarnya.
Bukan tanpa sebab, putranya yang berusia 15 tahun, dan lima putri usia 13, 8, 4, dan kembar 1,5 tak sekedar diikat dan melihat aksi pelaku.
Putra Haryanti ditendang dan diinjak karena hendak membela Haryanti ketika ditodong golok, sementara satu putri kembarnya jadi sandera.
Sambil menggendong satu putrinya, pelaku mengancam bakal membanting dan menembak putrinya seraya mendongkan pistol.
"Belum tenang kalau pelaku belum tertangkap. Tapi sampai sekarang kata polisi pelakunya masih dicari, kemarin polisi dari Polda, Polres, Polsek, datang ngabarin," tuturnya.
Suami Haryanti, Zulhan Efendi (40) membenarkan bila istri dan enam anaknya yang jadi korban trauma akibat aksi bengis empat pelaku.
Pasalnya saat petaka terjadi Zulhan tak bisa menyelamatkan keluarganya karena dalam perjalanan pulang setelah pulang kampung.
"Kalau saya pergi mereka takut, takut kejadian seperti kemarin, masih trauma. Pas kejadian saya dapat kabar paginya, waktu itu baru sampai (Pelabuhan) Merak, mau pulang," kata Zulhan.
Keluarga Haryanti sudah melaporkan kasus pencurian disertai kekerasan yang menimpanya ke SPKT Polsek Ciracas agar pelaku lekas diringkus.
Namun enam pelaku yang berhasil menggasak uang Rp 170 juta, perhiasan, tiga handphone, sejumlah bungkus rokok masih buron.
Sementara sejak kejadian hingga berita ditulis Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Imron Ermawan urung memberi keterangan terkait kejadian.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/korban-perampokan-rumah-haryanti-34-saat-ditemui-di-warung-sembako-ciracas.jpg)