Penemuan Struktur Bata di Stasiun Bekasi: Berbentuk Lorong, Penuhi Syarat Jadi Cagar Budaya
Struktur bata tersebut berbentuk lorong. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menduga struktur bata tersebut adalah bangunan peninggalan zaman Jepang.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
“Berdasarkan kriteria yang ditetapkan undang-undang, patut diduga bahwa temuan struktur bata bagi penguatan kepribadian bangsa,” ucap dia.
Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi juga menemukan jendela. Jendela itu diduga sebagai cagar budaya. Jendela tersebut diperkirakan peninggalan zama Belanda.
Minta pembongkaran dihentikan sementara

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Bekasi Ali Anwar meminta Pemerintah Kota Bekasi menghentikan sementara proses pembongkaran struktur bata yang diduga cagar budaya.
Struktur bata berbentuk lorong itu ditemukan di bawah tanah saat mengerjakan proyek pembangunan double double track (DDT) Stasiun Bekasi.
“Wali Kota dapat meminta secara resmi ke Direktorat Jenderal Perkeretaapiaan untuk menghentikan sementara proses pembongkaran sambil menungu penelitian para ahli,” ujar Ali dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/8/2020).
Ia menilai struktur bata di Stasiun Bekasi tersebut ada kaitannya dengan sejarah tata kota Bekasi dan kereta api.
Dengan adanya bangunan bersejarah tersebut diharapkan dapat dilestarikan nantinya.
“Jadi semacam Stasiun Senen gitu, walapun ada bangunannya masih terlihat ciri khas yang terdahulunya gimana,” kata Ali.
Selain itu, Ali juga meminta Pemerintah Kota Bekasi melakukan kegiatan pendokumentasian sebelum mengambil keputusan selanjutnya.
Sehingga, jika struktur bata itu nantinya harus dibongkar, maka masyarakat bisa mengetahui peninggalan zaman terdahulu.
Terakhir, Ali meminta Wali Kota Bekasi berkoordinasi dengan Badan Pelestarian Cagar Budaya Banten (BPCB).
“Dengan begitu bisa dilakukan kajian bersama terhadap struktur bata tersebut,” tutur dia.
Markas jaman Jepang

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menyebutkan, struktur bata berbentuk lorong di bawah Stasiun Bekasi boleh jadi merupakan bekas markas tentara peninggalan Jepang.