Sindiran Presiden Jokowi: Semestinya Perilaku Media Tak Dikendalikan untuk Mendulang Click
Menurut Presiden Jokowi peran media-digital saat ini sangatlah besar, sehingga harus diarahkan untuk membangun nilai nilai kemanusiaan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa sistem pendidikan nasional harus mengedepankan nilai-nilai ketuhanan yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia.
Hal itu disampaikan Presiden dalam pidato sidang tahunan MPR-RI dan sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020 di Gedung Parlemen MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2020).
"Serta unggul dalam inovasi dan teknologi," kata Presiden Jokowi.
Oleh karena itu menurut Presiden Jokowi peran media-digital saat ini sangatlah besar, sehingga harus diarahkan untuk membangun nilai nilai kemanusiaan dan kebangsaan.
"Semestinya,perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like, tapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa," katanya.
Selain itu, Presiden mengatakan Ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan kemajuan ekonomi.
Bahkan, kemajuan ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat.
"Kita harus bangga terhadap produk Indonesia. Kita harus membeli produk dalam negeri. Kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa," ujarnya.
Baju adat NTT
Presiden Joko Widodo terlihat mengenakan baju adat Suku Sabu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri Sidang Tahunan MPR, Jumat (14/8/2020).
Presiden Jokowi tampak hadir sekitar pukul 08.20 WIB. Ia langsung masuk ke dalam Gedung Parlemen MPR/DPR.
Jokowi terlihat mengenakan kemeja hitam lengan panjang dengan balutan kain dan topi berwarna emas khas Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sedangkan Wakil Presiden Maruf Amin mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan dasi berwarna merah.
Diketahui, Suku Sabu merupakan suku mayoritas yang mendiami Pulau Rai Hawu atau Sabu, Kabupaten Kupang, NTT.