PKL di Sepanjang KBT Berharap Bisa Kembali Berjualan
Setelah cukup lama tak diperbolehkan untuk berdagang di sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT), pada Sabtu (15/8/2020) PKL kembali nekat menggelar lapak
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Serikat Pedagang Pribumi Sejahtera (SPPS) berharap ada ruang untuk dialog antar Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan jajaran pemerintahan.
Setelah cukup lama tak diperbolehkan untuk berdagang di sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT), pada Sabtu (15/8/2020) PKL kembali nekat menggelar lapak jualan mereka.
Akhirnya adu mulut pun tak terelakan antar pedagang dan Satpol PP.
Dalam kejadian itu juga, para PKL menyuarakan tuntutan mereka.
"Sebagai tempat teman-teman paguyuban PKL BKT sudah mengirim surat pertanggal 10 kemarin ke DPRD DKI Jakarta untuk memediasikan, membuka ruang dialog ketika ada instruksi Wali Kota bahwa BKT ini harus bersih tak boleh ada penggusuran," kata Ketua DPW SPSS DKI Jakarta, Rahmat di lokasi.
• Polisi Minta Keluarga Sampaikan Informasi Sekecil Apapun Terkait Penembakan di Kelapa Gading
• Pemotor Tewas Terlindas Truk di Cengkareng, Pengemudi Kontainer Kabur
"Tanggal 11 kita kirim surat ke Wali Kota Jakarta Timur, Camat, Lurah, semua perangkat pejabat di DKI Jakarta supaya bisa menerima kami untuk dialog. Padahal kami sudah 5 bulan enggak dagang. Pasar, warung hingga mal sudah dibuka," tambahnya.
Sejauh ini, para PKL hanya meminta ruang untuk berdiskusi dan membahas nasib mereka imbas pelarangan jualan.
Namun, bila ruang dialog tak kunjung dikabulkan maka mereka akan bersurat ke Pemprov DKI Jakarta.
"Kami berharap Pak Wali Kota membuka ruang dialog sebesar-besarnya. Kalau tidak ruang dialognya kita akan ke DKI satu," jelasnya