Asyik Main Game Cacing, Kakek Enjum Kaget Melongok ke Bawah Orang-orang Bergeletakan

Suara benturan keras mengganggu pendengaran Enjum yang sedang asyik main game cacing di ponsel. Ia kaget pas tengok ke bawah orang-orang bergeletakan.

Editor: Y Gustaman
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Mobil bak terbuka yang mengalami kecelakaan maut menewaskan 3 penumpangnya diamankan di Unit Laka Satlantas Polres Tasikmalaya, Selasa (18/8/2020). (Inset) Kasat Lantas Polres Kabupaten Tasikmalaya Iptu Engkos Kosasih bersama jajarannya sedang meninjau lagi para korban kecelakaan tunggal maut yang menyebabkan 3 penumpangnya tewas di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (18/8/2020) pagi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, TASIKMALAYA - Suara benturan keras mengganggu pendengaran Enjum yang sedang asyik main game cacing di ponselnya.

Dari rumahnya di atas tebing, kakek 64 tahun ini penasaran dan melongok ke bawah tebing untuk mencari tahu yang terjadi.

Kondisi Jalan Raya Taraju-Deudeul arah Singaparna, Tasikmalaya, dalam kondisi sepi dan tak ramai kendaraan melintas.

Enjum bingung, di jalan itu ia menyaksikan belasan orang bergeletakan pada Sabtu (15/8/2020) itu.

Tak jauh dari mereka, sejumlah sangkar besi berisi 22 anjing pemburu babi hutan berhamburan tak menentu arah.

Dari 18 orang, 3 di antaranya sudah tak bergerak saat Enjum dan warga datang mendekat untuk menolong mereka.

Istri Muda 2 Hari Berlutut di Samping Truk Kagetkan Warga, Senin Malam Suaminya Dijemput Istri Tua

"Saat di lokasi kejadian yang diketahui telah meninggal 1 orang," ucap Enjum saat ditemui di rumahnya, Selasa (18/8/2020).

Belakangan, total yang meninggal berjumlah 3 orang. Korban 2 orang meninggal di rumah sakit.

Ia menyudahi main game dan langsung memanggil warga untuk menolong korban kecelakaan tersebut.

"Rumah saya di atas tebing, saya sedang main game cacing di HP, tiba-tiba terdengar sura benturan keras," ucap Enjum.

"Kami sempat bingung selamatkan orang yang bergelatakan dan puluhan anjing yang berhamburan," ia menambahkan.

Menurut Enjum, orang-orang dan anjing-anjing itu terpental setelah mobil colt tua Z 8766 H yang mereka tumpangi menabrak tebing.

Ini sekian kali Enjum menyaksikan kecelakaan tunggal di lokasi yang sama, karena kontur jalan berbelok tajam dan menurun.

Masuk Toilet Bareng Usai Upacara, Sejam Berlalu Edison Temukan Kadis Koperindag Tak Bernapas

Terlebih saat malam, tak sedikit pengendara motor dan mobil melajukan kencang kendaraanya karena jalan sepi.

"Kemarin saja baru kecalakaan tunggal sama sebuah motor, sama menabrak tebing. Kendaraan selalu kencang sekali di sini," kata dia.

Ia berharap semua pengemudi yang melewati wilayah Deudeul, Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, selalu berhati-hati dan tidak ngebut.

Selama ini kondisi jalan licin karena sering hujan di sekitar Tasikmalaya dan sekitarnya.

"Saya minta hati-hati. Di sini kan tebing dan jurang di pinggir jalan Deudeul," sambung Enjum.

Tiga orang meninggal sudah dibawa ke rumah duka masing-masing untuk dimakamkan di Kecamatan Tanjungjaya.

Sementara 13 korban lainnya yang mengalami luka-luka masih dirawat di Rumah Sakit SMC Kabupaten Tasikmalaya.

Mobil Tak Laik Pakai

Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polres Tasikmalaya Ipda Solihin mengatakan mobil tua bak terbuka itu ditumpangi 18 orang.

Para penumpangnya duduk di atas 22 anjing pemburu yang dimasukkan ke sejumlah sangkar besi.

Pak Bolot Tewas Terkapar Penuh Luka, Sang Anak Sontak Lemas saat Tahu Penyebabnya: Katanya Pingsan

"Mereka hendak pulang ke arah Singaparna dari Taraju usai memburu babi hutan," ungkap Solihin.

Dalam bak tersebut ada 22 ekor anjing di sangkar besi yang ditumpangi 18 penumpang.

Kasat Lantas Polres Kabupaten Tasikmalaya Iptu Engkos Kosasih bersama jajarannya meninjau kembali para korban kecelakaan tunggal maut yang menyebabkan 3 penumpang tewas di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (18/8/2020) pagi.
Kasat Lantas Polres Kabupaten Tasikmalaya Iptu Engkos Kosasih bersama jajarannya meninjau kembali para korban kecelakaan tunggal maut yang menyebabkan 3 penumpang tewas di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (18/8/2020) pagi. (Kompas.com/Irwan Nugraha)

"Diduga kecelakaan akibat rem blong dan kelebihan muatan," imbuh dia.

Polisi masih memeriksa sopir berinisial B (40) di Mapolres Tasikmalaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Hasil penyelidikan sementara, polisi melihat kondisi mobil sudah tak laik pakai.

Ban depan mobil tersebut sudah gundul, sementara merujuk surat kendaraan sudah habis akhir 2014.

Polisi masih menahan si sopir karena telah lalai membawa kendaraan yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia.

Menurut Solihin, si sopir bisa dituntut Pasal 310 ayat 4, 3 dan 2 Undang-Undang Lalu Lintas.

"Ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara," kata Solihin.

Polisi masih selidiki kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi dan para penumpang yang selamat dari kecelakaan.

Berawal Kasus Sekretaris yang Bunuh Pengusaha Roti Asal Taiwan, Polisi Bongkar Tempat Aborsi Ilegal

"Sebagian penumpang ada yang melompat dan ada yang hanya bisa pasrah saat benturan," ucap Solihin.

Sementara puluhan anjing langsung diamankan petugas, karena berhamburan keluar dari sangkar besi.

TONTON JUGA:

Artikel ini disarikan dari berita Kompas.com dengan judul: Kecelakaan Maut, Penumpang Bergelimpangan dan Anjing Berhamburan; dan Mobil Berisi 18 Pemburu Babi Hutan dan 22 Anjing Menabrak Tebing

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved