Sisi Lain Metropolitan

Tak Banyak Orang Tahu Umar Kei Bangun Masjid, Terdorong Damaikan Nus Kei dan John Kei

Seperti Hercules dan John Kei, Umar Kei menjadi pentolan kelompoknya dan kerap dikaitkan dengan aksi premanisme.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
ISTIMEWA/Dokumentasi Polda Metro Jaya
Umar Kei saat ditangkap oleh jajaran petugas Polda Metro Jaya 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Seperti Hercules dan John Kei, Umar Kei menjadi pentolan kelompoknya dan kerap dikaitkan dengan aksi premanisme.

Ditemui di rumahnya di Pondok Gede saat syukuran usianya ke-42 tahun, Umar Kei meminta banyak didoakan semoga menjadi lebih baik ke depannya.

Umar Kei kemudian menyinggung istilah preman atau premanisme yang kerap dilekatkan orang terkait sepak terjangnya selama ini.

"Saya ingin bertanya, yang dikatakan premanisme harus diartikan bahwa premanisme seperti apa?" begitu kata Umar Kei pada Senin (17/8/2020) malam.

"Kami sendiri kami ingin hidup seperti teman-teman. Kami butuh ketenangan, kami butuh kebahagiaan. Kata premanisme orang yang tidak mengenal hukum. Kalau dibilang premanisme saya bertentangan," imbuh dia.

Pria Penabrak Pengendara Sepeda Motor di Pasar Palmerah Jakarta Pusat, Polisi: Sopir Mengantuk

Bagi Umar, masalah yang menyangkut oknum tertentu tak bisa menjadi landasan pasti bila seseorang turut andil dalam aksi premanisme.

"Saya mau katakan satu hal, tidak dekat maka tak sayang. Jadi kalau ada tindakan-tindakan dari oknum atau perorangan yang selalu diindikasi bahwa kami orang Maluku seperti itu, saya ulangi hal itu juga bisa terjadi pada teman-teman sendiri," ia melanjutkan.

Terlepas dari hal tersebut, banyak orang yang tak mengetahui sisi lain Umar Kei.

Di dalam kelompoknya, ia memiliki program untuk masyarakat luas, terutama mereka yang hidup dengan ekonomi menengah ke bawah.

"Di dalam organisasi punya program sesuai anggaran rumah tangga kami, bahwa ada dua visi misi kami. Yang pertama memberikan lapangan kerja kepada mereka yang punya pendidikan terbatas, dan juga kami memberikan beasiswa kepada mereka yang mau melanjutkan pendidikan," ungkapnya.

Selain itu, Umar kerap memberikan santunan anak yatim dan memberangkatkan individu untuk umrah.

"Nah untuk masjid saya bukan hanya bangun masjid di sini, saya juga berikan bantuan kepada tempat-tempat ibadah lain seperti gereja. Di Maluku bahkan saya bangun rumah adat Kei," jelasnya.

Menariknya, ada satu masjid dekat kediamannya yang ia beri nama Masjid Ar Romlah.

Tamu Tak Diharapkan Datang Malam, Wanita Ini Langsung Buka Celana dan Heboh Sendiri

Di mana nama itu diambilnya dari nama orangtuanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved