Sisi Lain Metropolitan

Melihat Layang-layang Saling Unjuk Gigi di Atas Pemakaman Kampung Kandang, Jakarta Selatan

Di tengah hamparan makam Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, anak-anak muda berkumpul sambil membawa layang-layang kertas.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana lomba adu layangan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (22/8/2020). 

Peluit kedua ditiup tanda pertandingan berakhir. Peserta B berhak lanjut ke babak selanjutnya.

"Semakin cepat tarik benangnya, semakin besar peluang menang," ujar salah satu panitia, Adam, memberikan sedikit tipsnya sambil ikut menyaksikan pertandingan tadi.

Turnamen itu diikuti cukup banyak peserta. Terbagi ke dalam dua grup, grup A dan grup B.

Masing-masing grup terdiri dari 24 tim. Tidak hanya anak-anak muda, orang dewasa pun turut mengikuti lomba.

Banyak peserta yang memakai kaus tim. Di belakang kaus salah satu tim bertuliskan "Nikmati hobimu selagi bisa #seretabiss".

Ada juga kaus tim yang bertuliskan "Ga Mongkol Ga Asik!". Mongkol adalah salah satu teknik layangan saat duel di udara.

Awalnya, anak-anak muda sekitar Kampung Kandang dari Ciganjur dan Pondok Labu, iseng bikin lomba kecil-kecilan. Masing-masing dari mereka patungan Rp 5 ribu.

Namun, semakin banyaknya peserta yang tertarik. Mereka sekalian membuat turnamen dengan biaya Rp 50 ribu per peserta.

Terik matahari sore pada Sabtu (22/8/2020), sesekali menyilaukan mata peserta maupun penonton yang tampak asyik menyaksikannya.

Makam-makam berbatu nisan seolah berubah menjadi tempat duduk sementara bagi anak-anak muda dan sejumlah peserta yang belum mendapat giliran lomba.

Banyak juga anak-anak kampung yang bermain layangan tak jauh dari tempat lomba.

Ibu-ibu sibuk saling mengobrol di sebuah warung yang berada di kompleks pemakaman itu.

Pelonjakan Covid-19 Saat 17 Agustus di Kabupaten Tangerang Jadi Alasan PSBB Diperpanjang

Philippe Coutinho Tak Sia-sia Tinggalkan Liverpool: Trofi Sekaligus, Ada Harapan Baru di Barcelona?

Jangan Kaget Saldo Rekeningmu Bertambah, Cek Namamu Sebagai Penerima BLT di BPJS Ketenagakerjaan

Suasana ingar bingar di area makam itu tidak ingin dilewatkan sejumlah pedagang kaki lima yang turut menghiasi jalan di sana.

Semenjak pandemi Covid-19 melanda, banyak dijumpai anak-anak hingga dewasa bermain layangan.

Pamor layangan sekejap mendadak naik. Pedagang layangan juga mendadak laris manis.

Tempat Pemakaman Umum di Ibu Kota pun kini tak lagi hanya sebagai tempat persemayaman terakhir manusia melainkan jadi ajang unjuk gigi anak-anak muda beradu layangan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved