TGUPP Sentil PDIP yang Getol Tolak Pembangunan Kampung Akuarium
Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Angga Putra Fidrian menyindir fraksi PDID DPRD DKI Jakarta.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pasalnya, kawasan Kampung Akuarium belum ditetapkan sebagai wilayah cagar budaya.
"Wilayah Kampung Akuarium belum ditetapkan cagar budaya. Tapi, kaidahnya (pembangunan rusun) harus mengikuti kaidah cagar budaya di sekitarnya (Kota Tua), bukan berarti memgikuti menjadi cagar budaya ya," ujarnya dalam diskusi virtual.
Lantaran menganggap tak ada aturan yang ditabrak, Angga mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersikeras membangun rusun di kawasan yang dulu pernah digusur pendahulunya, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Padahal, semasa memimpin Jakarta, Ahok berencana menyulap Kampung Akuarium menjadi kawasan cagar budaya.
"Ketika bicara cagar budaya, ini bukan bangunan, tapi wilayah. Itu mengapa secara aturan enggak ada pelanggaran yang dilakukan karena secara peruntukan zonasi P3 sub zona pemerintahan yang rusun boleh dibangun," kata dia.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membangun kembali kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Peletakan batu pertama atau ground breaking pun telah dilakukan Anies bertepatan dengan HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada Senin (17/8/2020) kemarin.
Menurut rencana, Pemprov DKI bakal membangun 240 hunian tipe 36 yang terdiri dari 5 blok rumah berlapis di lahan seluas 10.300 meter persegi itu.
Proyek penataan ini pun direncanakan bakal rampung pada Desember 2021 mendatang.
Politikus PDIP Minta Anies Teruskan Proyek Kampung Akuarium Era Ahok

Politikus PDIP Gilbert Simanjuntak menentang keras rencana penataan Kampung Akuarium yang bakal dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dibandingkan membangun permukiman di kawasan itu, ia menyarankan Anies mengikuti cara pendahulunya, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok merekolasi warga Kampung Akuarium ke rumah susun (Rusun) Rawa Bebek.
Sebab, masih banyak rusun di DKI yang sampai saat ini belum dioptimalkan keberadaannya.
"Rusun yang ada juga belum terisi, sebaiknya itu saja dulu dioptimalkan," ucapnya, Senin (24/8/2020).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini menilai, program penataan yang dilakukan Ahok saat masih menjabat sebagai orang nomor satu di ibu kota sudah baik.