Dengar Rintihan Kakak Saat Tengah Malam, Bocah TK Bersimbah Darah di Tangan Sahabat Ayah

Rintihan RRI bukan tanpa sebab, siswa sekolah dasar (SD) itu melihat orangtuanya Suranto (43) dan Sri Handayani (36) tewas bersimbah darah.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
Tribun Solo/Agil Tri/Ryantono Puji Santoso
Suranto dan keluarga tewas dibunuh di rumah mereka di Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (19/8/2020) dini hari WIB. Polisi menghadirkan Henry Taryatmo (di kursi roda), tersangka yang menghabisi keluarga Suranto, saat rekonstruksi di Mapolres Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (27/8/2020). 

Tersangka yang melihat RRF menangis mendatanginya di depan kamar tidur dan mendaratkan 7 tusukan di tubuh anak tersebut.

Setelah itu, DHA yang juga ikut terbangun karenan tangisan sang kakak ikut menerima tusukan bertubi-tubi dari Henry.

Rumah korban satu keluarga yang dibunuh, dan wajah terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Baki Sukoharjo, Jawa Tengah, yang telah diamankan aparat kepolisian.
Rumah korban satu keluarga yang dibunuh, dan wajah terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Baki Sukoharjo, Jawa Tengah, yang telah diamankan aparat kepolisian. (TribunJateng.com/istimewa)

Nasib Malang Bidan Pegawai Puskesmas Live Sambil Bugil di Medsos Demi Uang, Polisi Ungkap Faktanya

Akhirnya bocah tak berdosa itu tewas ditangan pria yang telah berteman dengan sang ayah sejak SD.

Peristiwa mengerikan itu terkuak setelah Henry Taryatmo menjalani reka ulang di Mapolres Sukoharjo, pada Kamis (27/8/2020).

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, ada sebanyak 51 adegan dalam rekonstruksi pembunuhan sadis tersebut.

"Iya kami melakukan rekonstruksi ini agar lebih jelas kronologinya," jelas dia.

Mandi dan minum setelah membunuh

Setelah menghabisi 4 nyawa, Henry dengan santainya minum dan mandi di rumah korban.

Dari rekonstruksi itu diketahui pelaku sempat membersihkan diri di kamar mandi dan minum di dapur rumah korban dengan santainya sebelum meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).

Pelaku mengambil minum air putih dari kulkas hingga menuangkan dalam gelas dan menenggaknya.

Sebelum meninggalkan lokasi, pelaku menuju kamar korban dan mencari BPKB hingga mengambil KTP korban.

"Agar lebih mudah menjual kendaraannya," aku Henry Taryatmo saat ditanya polisi.

Setelah pelaku mengambil BPKB terus mengambil motor Mega Pro korban untuk meninggalkan lokasi.

Bahkan keesokan harinya, giliran mobil korban diambil tersangka untuk dijual.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved