Pemprov DKI Pastikan Program Penanganan Banjir Tak Terganggu Refocusing Anggaran Covid-19
program penanganan banjir tak akan terhambat meski ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) memastikan, program penanganan banjir tak akan terhambat meski ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Dengan demikian, program pemeliharaan saluran makro, mikro, penghubung, serta kali atau sungai dipastikan dapat tetap berjalan.
"Pengerukan tetap jalan terus meskipun terkena refocusing anggaran, karena pemeliharaan tidak boleh berhenti," kata Kepala Dinas SDA DKI Juaini Yusuf, Jumat (28/8/2020).
Juaini mengatakan, hal ini dilakukan demi mengatasi ancaman banjir yang kerap melanda Jakarta saat musim hujan tiba.
"Jadi, tugas kami di dinas maupun sudin untuk terus melakukan giat grebek lumpur di berbagai tempat. Mukai dari saluran mirko, sungai, hingga waduk," ujarnya.
Pengerukan yang dilakukan melalui program grebek lumpur ini telah dilakukan sejak April 2020 lalu dan ditargetkan rampung pada Desember 2020 mendatang.
Ada beberapa sungai besar di Jakarta yang menjadi sasaran program ini, seperti Kali Ciliwung segmen Kampung Melayu sampai Jembatan Tongtek sepanjang 5,3 kilometer (km) di Jakarta Timur.
Kemudian, Kali Ciliwung di segmen Jembatan Tongtek sampai pintu air Manggarai sepanjang 2,7 km di Jakarta Selatan.
Selanjutnya, Kali Kanal Banjir Barat (KBB) segmen pintu air Karet sampai Jembatan Roxy sepanjang 13,9 km di Jakarta Pusat.
Lalu, Kali KBB segmen Jelambar sampai Season City sepanjang 1,5 km di Jakarta Barat.
• Giant Tole Iskandar Depok Ditutup Sementara Akibat Satu Pegawai Terpapar Covid-19
• Angka Covid-19 di Kota Tangerang Makin Meningkat, Polisi Gencarkan Sosialisasi Masker
Terakhir, Kali Adem segmen Pantai Indah Kapuk (PIK) sampai Muara Angke sepanjang 3,2 km di Jakarta Utara.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengakui, tahun ini Dinas SDA harus kehilangan 50 persen pemasukan dari APBD 2020 akibat adanya refocusing anggaran.
Awalnya, Dinas SDA DKI sendiri mendapat anggaran sekira Rp 2 triliun lebih dari APBD 2020.
"Sekarang tinggal Rp 1,2 triliunan, dana itu ada di dinas dam sudin-sudin di masing-masing kota administrasi," kata Juaini.