Viral di Media Sosial
Protes Cuitan Melecehkan Panca, Rahayu Saraswati: Pelecehan Dilakukan oleh yang Berjiwa Kerdil
Dugaan pelecehaan dari cuitan itu diduga dialamatkan kepada Rahayu Saraswati, keponakan Prabowo Subianto.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Rr Dewi Kartika H
Namun, hal itu bukan alasan untuk langsung memvonis bahwa semua calon yang berkompetisi tidak berkualitas, atau bahkan menjadi alasan untuk memilih "golput".
Menurut dia, yang harus dibangkitkan adalah kemampuan masyarakat untuk berpikir kritis dan memilah mana calon yang punya rekam jejak baik dan mana yang tidak.
Bicara soal awal mula ia terjun ke politik, Saraswati mengaku bahwa jauh sebelumnya ia tidak ada bercita-cita menjadi politikus.
Saraswati mengaku mendapatkan "panggilan" dari Tuhan untuk terjun ke dalam pengabdian masyarakat di dunia politik pada 2013, setahun sebelum ia dilantik menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019.
Keputusannya masuk ke politik adalah murni berdasar pengalaman spiritual serta nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan kepada dirinya sejak masih kecil.
"Tidak lupa akan Indonesia adalah nilai-nilai yang tertanam dari sejak saya masih kecil dan nilai sosial itu pun saya dapatkan dari ibu saya. Pada 2009 saya mengabdi, terpanggil menjadi aktivis anti perdagangan orang. Saya juga punya yayasan pribadi pada 2012 yang fokus pada anti-perdagangan orang. Justru karena itu saya masuk ke politik," jelasnya.
Mengutip tokoh fiksi buatan Marvel, Spiderman, Saraswati meyakini bahwa "dengan kekuatan yang besar maka harus ada tanggung jawab yang besar."
Nilai-nilai kebaikan dari mendiang kakeknya, Soemitro Djojohadikusumo, yang merupakan begawan pejuang, turut memotivasi Saraswati untuk mengabdi kepada masyarakat.
"Biarlah masyarakat menilai program dan visi misi calon dan melihat ke belakang apakah ini baru pertama kalinya muncul atau sudah dari dulu mulai mengabdi kepada negara," ajak Saraswati.
Dia tegaskan, jalan hidupnya sebagai pejuang politik bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat luas.
"Karena kita melihat politik ini sebagai alat untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat, bukan mencari jabatan, apalagi cari duit. Mohon maaf bapak dan ibu, kalau mau cari duit jadi pengusaha saja," tuturnya. (*)