Jerit Janda Anak Dua Jadi Pelampiasan Nafsu Oknum Pejabat, Setelah Intim Malah Dipolisikan
Kisah seorang janda muda berinisial DS (38) dengan salah satu oknum pejabat di Pemprov Sumut berinisial S, menggemparkan publik.
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN - Kisah seorang janda anak dua berinisial DS (38) dengan S, salah satu oknum pejabat Pemprov Sumut, menggemparkan publik.
Berbulan-bulan DS berpacaran hingga jadi pelampiasan nafsu berahi S, nasibnya kini malah menderita.
Ia tak menyangka akan menyandang status sebagai terlapor di Polda Sumut.
Menurut DS, laporan S terhadap dirinya dipicu masalah sepele. Berawal karena DS menulis komentar di postingan akun media sosial Facebook milik S.
S melaporkan DS atas dugaan pencemaran nama baik.
• Doa Perampok Sadis Terucap Selagi Kuburkan Korbannya, 7 Tahun Berlalu Baru Terjawab
"Apa yang dia laporkan itu sangat tidak manusiawi," ungkap DS seperti dilansir Tribun Medan.
Akhirnya, DS melaporkan balik S atas dugaan asusila ke Subdit V/Cyber Crime Polda Sumut.
Kenal Lewat Medsos
DS mengenal S lewat media sosial pada 2019 silam. Kemudian, S meminta nomor kontak DS.
"Setelah itu komunikasi kurang lebih setahun tanpa ketemu. Ya, seperti say hello saja," ujar DS kepada Tribun Medan.
Setahun berkomunikasi via medsos, keduanya sepakat bertemu karena kebetulan ada keperluan bisnis.
"Di pertemuan kedua, saya sudah mulai melihat gelagat dia tidak baik," ujar DS.
Pertemuan itu terus berlanjut meski DS merasa ada gelagat tak baik pada S.
• Gadaikan Tiga Motor Sewaan, Pria di Sukmajaya Kota Depok Terancam Empat Tahun Penjara
Sampai akhirnya, kedua insan ini menjalin hubungan asmara.
"Setelah di tahap itu (pacaran), oknum pejabat itu selalu mengajak berhubungan layaknya suami istri," ceritanya.
"Semua kemauan dia saya turuti karena berjanji akan menikahi saya," DS menambahkan.
Selama berpacaran, DS kerap diminta beradegan syur tanpa busana saat S berkomunikasi via video call.
DS pun menuruti demi memuaskan hasrat berahi oknum pejabat tersebut.
Bahkan, ada momen di mana DS mau menuruti kemauan oknum pejabat tersebut untuk berhubungan badan di dalam mobil.
"Saya punya bukti soal dia minta itu. Setelah itu hubungan kita berlanjut. Setelah beberapa bulan berhubungan intens, saya dijadikan objek seks beliau."
"Salah satu contoh, di mana pun ia ingat selalu meminta. Mau itu di mobil, video call dengan keadaan saya telanjang. Padahal sedang jam kantor," sambung dia.
Ia tak menyangka, hubungan asmara dengan si kepala dinas kandas.
DS harus mengubur impiannya untuk bersuamikan pejabat Pemprov Sumut.
• Gadis Cantik di Tasik Kabur dari Rumah: Ditemukan di Kos, Ternyata Asmara Tak Direstui Orangtua
"Sekarang, setelah semua sudah saya lakukan, dia mengkhianati saya, tidak menikahi saya. Malah melaporkan saya."
"Hati wanita mana yang tidak hancur karena laki-laki seperti itu. Saya yang jadi korban iming-iming, kok malah saya yang dilaporkan."
Hari-hari sebelum dilaporkan ke polisi, DS kembali diajak S untuk berhubungan intim.
"Kan kurang ajar banget itu," katanya.
Meski sudah melapor ke polisi, S masih tetap mengajak DS berhubungan suami-istri.
"Kita masih bertemu beberapa kali dan menjalani hubungan layaknya suami istri di hotel. Itu yang membuat saya kecewa luar biasa," sebut dia.
Terkait upaya perdamaian, DS mengatakan tidak ada upaya apapun. Ada beberapa kali mediasi namun tidak ada titik temu.
Merasa kecewa atas tindakan oknum pejabat tersebut, DS pun memutuskan untuk melaporkan balik S.
“Saya laporkan dia kasus pornografi karena saya jadi objek seksnya. Dalam hal ini, saya berharap agar laporan saya segera diproses pihak Polda Sumut dan dia (terlapor) segera ditangkap," kata DS.
Kasubdit Cyber Crime Polda Sumut, Kompol Bambang, mengatakan hingga kini laporan keduanya masih dalam proses.
• 40 Hari Tiduri Kuburan Istri, Sang Suami Ditemukan Warga Asyik Melamun di Kamarnya
"Untuk laporan DS masih penyelidikan. Untuk oknum pejabat masih penyidikan," ujar Bambang kepada Tribun Medan, Kamis (10/9/2020).
Dalam hal pemeriksaan saksi, Bambang belum membeberkan jumlah orang yang diperiksa di masing-masing laporan.
Terancam Dicopot
Usut punya usut, pejabat S yang diterpa kasus skandal seks dengan ibu dua anak berinisial DS ini ternyata jarang masuk kantor.
"Masuk pagi saja, setelah itu keluar," kata sumber Tribun Medan di lingkungan tempat Kadis S memimpin, Kamis (10/9/2020).
Ia belum mengetahui secara detail mengenai kasus ini, termasuk apakah menimpa kadisnya tersebut. Karena tidak terlalu dekat dengan Kadis S.
"Saya tidak tahu, apakah berita ini dapat dibenarkan atau tidak," ujarnya.
Menurut sumber tersebut, Kadis S sudah mendekati masa purna atau pensiun sebagai pegawai negeri sipil.
"Sudah mendekati masa pensiun juga," ungkapnya.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, merespon isu ini. Bahkan, ia tidak tinggal diam dan mengancam akan mencopot oknum pejabat tersebut jika salah.
• Istri Muda 2 Hari Berlutut di Samping Truk Kagetkan Warga, Senin Malam Suaminya Dijemput Istri Tua
Kendati demikian, Edy menjelaskan kasus yang menjerat salah satu kadis di Pemprov Sumut ini biar ditangani aparat kepolisian.
Namun, apabila kasus ini benar terjadi, Edy tidak segan-segan untuk mencopot S.
"Kalau salah, ya dihukum. Biar ditangani oleh aparat hukum dulu. Biarkan aparat penegak hukum yang bekerja dulu," kata Eddy di Rumah Dinas Gubenur, Kamis (10/9/2020).
Tribun Medan mencoba untuk mengkonfirmasi kadis S yang tersandung kasus percintaan terlarang dengan ibu dua anak.
Berulangkali pesan singkat WhatsApp dan telepon tak digubris oleh S.
Artikel ini telah tayang di Tribun Medan dengan judul Saling Lapor Oknum Pejabat Pemprov Sumut vs Janda Muda; dan Kepala Dinas S Ternyata Jarang Masuk Kantor