Info Kesehatan
Sakit Tenggorokan Bikin Enggak Nyaman? Pahami Penyebab, Gejala, hingga Kapan Harus ke Dokter
Sakit tenggorokan di masa pandemi bikin panik? Yuk simak penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sakit tenggorokan di masa pandemi Covid-19 memang cukup membuat khawatir.
Sebab, itu bisa jadi gejala seseorang terkena virus corona.
dr. Septarina Asri Setyawati dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, menerangkan untuk bisa membedakan sakit tenggorokan biasa atau gejala ringan Covid-19, harus melalui pengecekan melalui PCR, Rapid test, atau swab.
"Sakit tenggorokan saat pandemi ini membuat kita parno apalagi disertai demam, batuk, pilek. Tapi untuk menentukan jika Covid atau tidak, harus melalui diagnosis rapid, PCR atau swab," ujar dia dalam talkshow radiokesehatan, Rabu (9/9/2020).
"Biasanya kalau ada gejala covidnya, sakit tenggorokan disertai kesulitan bernafas," tambahnya.
• 7 Obat Tradisional Atasi Batuk Pilek pada Anak, Ampuh Tanpa Obat Kimia!
Gejala Sakit Tenggorokan
Gejala sakit tenggorokan menurut Septarina adalah ditandai rasa perih, rasa gatal, rasa tidak nyaman dan nyeri di tenggorokan, apalagi saat menelan, lagi disertai demam, batuk dan pilek.
Kapan harus ke dokter?
Ia menerangkan, Anda harus ke dokter jika masih mengalami nyeri di tenggorokan lebih dari 1 minggu dengan penyerta sebagai berikut :
- Jika ditemukan darah pada dahak atau lendir.
- Demam tidak turun masih di atas 38,3 derajat.
• Tak Cuma Berkumur Air Garam, Ini 5 Obat Tradisional dari Bahan Alami untuk Atasi Radang Tenggorokan
- Merasakan kesulitan bernafas.
- Kesulitan menelan berat, sampai tidak bisa makan atau minum, dehidrasi bahkan disertai ruam, nyeri sendi, dan kesulitan membuka mulut.
Siapa saja yang rentan terkena sakit tenggorokan?
Mereka yang berusia 5 -15 tahun sering mengalami, tapi setiap usia bahkan bayi sekalipun juga mengalami sakit tenggorokan.
• Waspada Nyeri Tenggorokan Bisa Jadi Tanda Penyakit Difteri
Kemudian orang yang rutin merokok dan mengomsumsi alkohol, serta perokok pasif.
"Dan juga seseorang yang memiliki riwayat alergi seperti alergi debu, alergi serbuk sari, atau bulu hewan," jelasnya.
Cara Mengobatinya
Septarina mengatakan, penanganan sakit tenggorokan dapat dilakukam sederhana di rumah dengan memastikan komsumsi harian air putih minimal 2 Liter per hari.
"Tenggorokan kita cenderung kering supaya lembab kita komsumsi air. Sehingga mencegah iritasi meluas," kata dia.
Kemudian, hindari dari asap rokok atau debu bagi yang alergen.

"Bisa berkumur dengan air garam untuk menyapu lendir. Serta memperbanyak komsumsi makanan berkuah dan hangat yang berefek melegakan. Bisa juga komsumsi permen mint dan mengandung menthol, atau air hangat plus madu," jelas dia.
Apabila merasakan nyeri tak tertahankan, Anda dapat mengobatinya dengan obat anti nyeri seperti paracetamol.
Pencegahan Sakit Tenggorokan.
Ia melanjutkan, untuk melakukan pencegahan sakit tenggorokan Anda dapat mendisiplinkan diri pada protokol kesehatan.
Utamanya segala penyakit bersumber pada tangan. Jadi mencuci tangan, jika tak memungkinkan pake hand sanitaizer, selalu gunakan masker, hindari kontak langsung dengan menderita flu, batuk, dan pilek, hindari penggunaan alat makan bersama. Bersihkan alat-alat di sekitar kita, seperti HP, remote TV, remote AC, meja kerja dengan disenfektan.
"Kalau yang sakit tenggorokan karena alergi pasti mengetahui penyebab alerginya apa dan caranya cukup menghindari pemicunya," imbuh Septarina.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sakit Tenggorokan di Masa Pandemi Bikin Was-was, Ketahui Penyebab, Gejala, hingga Pencegahannya