Info Kesehatan
Mana Lebih Baik, Balut Luka Dengan Kain Kasa, Atau Plester?
Banyak juga yang menilai, bahwa luka sebaiknya dibiarkan saja terbuka agar cepat kering
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Banyak orang menganggap bahwa luka harus segera dibungkus dengan kain kasa agar terhindar dari kontaminasi bakteri.
Namun banyak juga yang menilai, bahwa luka sebaiknya dibiarkan saja terbuka agar cepat kering, atau dibungkus dengan menggunakan plester. Mana yang lebih baik?
Dokter Spesialis Luka Adisaputra Ramadhinara menjelaskan bahwa penutup luka, pada dasarnya memiliki dua fungsi utama.
Yakni untuk mencegah bakteri dari luar masuk ke permukaan luka, hingga memastikan bahwa luka tetap dalam keadaan lembab artinya tidak terlalu kering, juga tidak terlalu basah.
"Jika luka dijaga agar tetap lembab, maka proses penyembuhan dan pertumbuhan jaringan barunya akan lebih cepat dibandingkan dibiarkan terbuka dan kering," kata dia dalam acara First Aid Day Live Talk bersama Hansaplast, Jumat (11/9/2020).
Luka pada umumnya terjadi karena rusaknya jaringan kulit akibat goresan, sayatan, atau bahkan terkena benda panas.
Namun biasanya luka ada yang dangkal dan dalam. Menurut dr Adisaputra, luka sebaiknya dibiarkan tetap lembab sehingga proses penyembuhan jaringan kulit menjadi lebih cepat.
"Sayangnya kasa bukan material yang pas," ungkapnya.
Ia menyarankan, sebaiknya luka dibalut dengan menggunakan plester ketimbang dengan kain kasa.
Sebab, kain kasa merupakan material yang memiliki pori-pori cukup lebar sehingga bisa menyebabkan luka menjadi cepat kering.
Itulah kenapa seringkali luka yang dibalut dengan kain kasa berakhir menempel saat dibuka hingga menyebabkan keluarnya darah kembali.
"Kasa porinya besar sehingga semua uap air dan sebagainya bisa menguap sehingga cepat sekali membuat luka kering. Itulah jadi masalah kalau kita mau ganti, biasanya kasanya sering kali nempel kan. Jadinya sakit dan berdarah lagi, luka lagi dan begitu seterusnya," ungkap dia.
Selain itu, pori-pori yang cukup besar pada kain kasa juga dapat ditembus oleh bakteri, atau kuman.
• Polisi Gadungan yang Rampas Motor dan Ponsel Korban Beli Atribut di Pasar Senen
• Sakit Gigi Karena Berlubang Banyak Dikeluhkan Orang Saat Pandemi, Perlukah ke Dokter Gigi?
• Berbekal Replika Air Softgun, Polisi Gadungan di Jakarta Selatan Rampas Motor dan Ponsel Korban
Penelitian mengatakan, bahwa bakteri dapat menembus hingga 64 lapis kain kasa.
"Ini faktanya, ada penelitian bahwa bakteri itu bisa menembus sampai 64 lapis kasa. Jadi kalau pakai selapis atau dua lapis gak ngaruh. Makanya lebih baik kita gunakan plester. Ya macam-macam bentuknya, tapi yang paling sederhana ya gunakan plester seperti Hansaplast untuk mencegah bakteri masuk," tuturnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-luka-lebam-pada-tubuh_20181107_182921.jpg)