Pilkada Kota Tangsel

Bakal Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Harap Pemkot Tangsel Tidak Tiru DKI Terkait PSBB

Pilar tidak setuju dengan pengetatan PSBB karena dianggap membuat ekonomi warga semakin terpuruk.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Istimewa
Pilar Saga Ichsan 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Pandemi Covid-19 belum juga berakhir, bahkan, jumlah kasus terkonfirmasinya terus meningkat di Jabodetabek, termasuk di Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala daerah masing-masing wilayah merumuskan kebijakan demi menangani dampak virus ganas itu dari berbagai sisi.

Bakal calon wakil wali kota yang akan berlaga di Pilkada Tangsel 2020, Pilar Saga Ichsan, berbicara soal penanganan Covid-19.

Putra Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah itu, mengatakan, secara hirarki, kebijakan penanganan Covid-19 Tangsel harus sejalan dengan arahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Saat ini, Pemprov Banten belum akan menerapkan pengetatanPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

PSBB yang diberlakukan di Banten, termasuk Tangel, sudah mengalami pelonggaran di beberapa sisi dan juga pengetatan di beberapa sisi lainnya.

"Ya tentu saja penanganan Covid-19 Tangerang Selatan kan sudah ada instruksi PSBB dari provinsi yang bagimana menurut saya sebagai sudut pandang pemerintah kota Tangsel ya kita harus ikuti itu," ujar Pilar kepada TribunJakarta.com, Senin (14/9/2020).

Politikus Golkar itu, memandang Covid-19 berimbas pada dua hal utama, yakni kesehatan dan ekonomi. Penanganannya pun harus mencari jalan tengah.

"Cuma tentu saja kita harus bijak mengenai kondisi di Tangerang Selatan ini karena Covid-19 ini bersinggungan dengan ekonomi masyarakat sosial. Nah saya pribadi harus bijak untuk memilih dan memilah mana saja langkah yang juga menjadi jalan tengah untuk masyarkat," ujarnya.

Pilar tidak setuju dengan pengetatan PSBB karena dianggap membuat ekonomi warga semakin terpuruk.

Saat ini, industri sudah mulai kembali bergeliat, para pekerja yang dirumahkan kembali bekerja.

Pengusaha kuliner sudah mulai kembali kedatangan konsumennya. Berbagai jasa yang kembai beroperasi tengah memperoleh kembali pendapatannya.

"Kalau ditutup secara total saya lebih kasihan kepada warga atau masyarkat yang sedang menjalankan bisnis. Dan juga mereka yang sedang bekerja, kemudian para pekerja yang kemarin dirumahkan sekarang kembali lagi bekerja," ujarnya.

Sebelum Kompetisi Bergulir, Klub Liga 1 Diminta Lebih Peduli Agar Terhindar dari Covid-19

Berulang Kali Beraksi, Komplotan Perampok Bercelurit di Bekasi Incar Brankas Berisi Uang

Namun, tidak kalah pentingnya, Pilar menegaskan bahwa protokol kesehatan tidak boleh dilupakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved