Virus Corona di Indonesia

Kerja dari Subuh, Sopir Jenazah Covid Ungkap Cerita Pilu: Anggap Remeh Corona, Ayo Ikut Jadi Kernet

Syam, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan pengalamannya yang mengangkut belasan jenazah positif maupun diduga terinfeksi Covid-19.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
YouTube/Najwa Shihab
Muhammad Nursyamsurya, sopir mobil ambulans yang kerap kali mengangkut jenazah Covid-19 menuturkan kisah pilunya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Muhammad Nursyamsurya, sopir mobil ambulans yang kerap kali mengangkut jenazah Covid-19 menuturkan kisah pilunya.

Syam, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan pengalamannya yang mengangkut belasan jenazah positif maupun diduga terinfeksi Covid-19.

Bahkan, di masa saat ini Syam mengaku bisa mengakut 60 jenazah Covid-19, jauh lebih banyak dari sebelumnya.

TONTON JUGA:

Hal ini diungkapkan sopir ambulans itu kepada Najwa Shihab dalam tayangan Mata Najwa dilansir TribunJakarta pada Kamis (17/9/2020).

Pendaftaran Yayasan Beasiswa Jakarta Masih Dibuka, Segera Siapkan Dokumen Persyaratannya!

"Lebih berat saat ini karena korban lebih banyak tetapi kita punya pengalaman di bulan Maret - April 2020, bagaimana cara melayani dan membawa jenazah itu mengajarkan kami untuk lebih cepat lagi," ujar Syam.

FOLLOW JUGA:

Syam menyatakan, jika bulan Maret - April hanya mengangkut 40 - 50 jenazah Covid-19, maka saat ini bisa mencapai 60 jenazah Covid-19 yang harus diangkutnya dalam sehari.

"Dari subuh sampai subuh lagi saya harus bekerja," beber Syam.

Terkuak Profesi Pria Dimutilasi di Kalibata City Tak Sembarangan, Korban Ditemukan Disimpan di Koper

Syam menjelaskan, kondisi meningkatnya jenazah Covid-19 ini tak lepas dari adanya pelonggaran PSBB yang berlangsung untuk menghadapi new normal.

"Itu peningkatannya di Agustus dan September ini," aku Syam.

Sejumlah warga yang kedapatan tak pakai masker saat keluar rumah di Parung, Kabupaten Bogor diberi hukuman duduk di sebelah keranda mayat dalam mobil jenazah, Kamis (3/9/2020).
Sejumlah warga yang kedapatan tak pakai masker saat keluar rumah di Parung, Kabupaten Bogor diberi hukuman duduk di sebelah keranda mayat dalam mobil jenazah, Kamis (3/9/2020). (ISTIMEWA/Dokumentasi Kecamatan Parung)

Muhammad Nursyamsurya menyatakan, kerap kali ia berjalan beriringan dengan ambulans lainnya ketika selesai dari pemakaman menuju rumah sakit.

"Kita masuk tol itu bareng, terus berpisahnya di tol dalam kota, ada yang arah utara, barat, selatan. Kita menjemput jenazah lagi," jelas Syam.

Tak Pusing Dituding Numpang Hidup ke Raffi Ahmad, Nisya Ahmad Pamer Rumah Mewah: di Andara Gak Ada

Dengan kondisi demikian, Syam meminta pengguna jalan untuk memberikannya jalan ketika mengangkut jenazah Covid-19 untuk dimakamkan.

Pasalnya, ia kerap kali merasa kesulitan untuk mencapai tujuan karena adanya lalu lintas yang macet.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved