Virus Corona di Indonesia

Kerja dari Subuh, Sopir Jenazah Covid Ungkap Cerita Pilu: Anggap Remeh Corona, Ayo Ikut Jadi Kernet

Syam, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan pengalamannya yang mengangkut belasan jenazah positif maupun diduga terinfeksi Covid-19.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
YouTube/Najwa Shihab
Muhammad Nursyamsurya, sopir mobil ambulans yang kerap kali mengangkut jenazah Covid-19 menuturkan kisah pilunya. 

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan UNICEF di Indonesia Debora Comini mengatakan, pengadaan vaksin merupakan upaya kolektif yang harus melibatkan banyak pihak.

"Pengadaan vaksin harus melalui solidaritas dan kerja sama internasional. Suatu negara tidak bisa bekerja sendirian. Kami berharap vaksin covid-19 dapat hadir sesegera mungkin. Kami juga ingin memastikan vaksin tersedia untuk semua orang, termasuk semua anak-anak," harap Comini. 

Ilustrasi vaksin virus corona. AS menolak tawaran vaksin dari Rusia.
Ilustrasi vaksin virus corona. AS menolak tawaran vaksin dari Rusia. (Fresh Daily)

Tersedia 2021
Pada kesempatan yang sama juga, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, ketersediaan vaksin Covid-19 melalui jalur multilateral dapat diperoleh pada 2021 mendatang.

Ia melanjutkan, jalur multilateral itu berasal dari skema GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization), CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations), dan WHO melalui Covax Facility

"Perkiraan, vaksin melalui jalur multilateral ini akan tersedia tahun 2021," ujar mantan dubes RI untuk
Belanda ini.

Retno mengatakan, Indonesia saat ini telah ditetapkan memenuhi syarat sebagai negara kategori advance market commitment (AMC) dalam kerangka Gavi, Covax Facility, yakni terdapat bantuan keringanan financial melalui mekanisme official development assistance (ODA).

Untuk itu, Indonesia terus mengintensfikan komunikasi dengan GAVI dan Covax Facility mengenai waktu ketersediaan vaksin, maupun harga vaksin menjadi lebih murah.

“Diharapkan vaksin dalam mekanisme multilateral sudah ada, maka semua infrastruktur yang diperlukan
sudah siap sehingga tidak terjadi delay dalam deliverynya,” harap dia.

Retno mengatakan, Indonesia terus berupaya untuk mengupayakan akses vaksin baik melalui kerjasama bilateral maupun multilateral.

“Semua ikhtiar kita jalankan baik jangka pendek termasuk jalur multilateral maupun jalur jangka panjang melalui kemandirian vaksin dengan pengembangan vaksin dalam negeri,” kata Menlu.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved