Hiu Tutul Sepanjang Hampir 6 Meter Mati Terdampar di Pantai Congot, Kasus Ketiga di Tahun Ini
Seekor hiu berukuran besar terdampar di Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pagi tadi sekira Pukul 06.00 WIB.
TRIBUNJAKARTA.COM, KULON PROGO - Seekor hiu berukuran besar terdampar di Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pagi tadi sekira Pukul 06.00 WIB.
Hiu tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar sudah dalam kondisi mati.
Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pengawasan, Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Juarti mengatakan, hiu tersebut termasuk jenis hiu tutul yang merupakan salah satu biota laut yang dilindungi.
"Hiu tutul ini mempunyai reproduksi yang sangat rendah sehingga populasinya sudah sangat terbatas dan semakin menurun. Oleh sebab itu kenapa biota laut ini dilindungi," ucap Juarti di sela-sela proses evakuasi, Sabtu (19/8/2020).
Setelah diukur hiu tutul tersebut memiliki panjang 5,9 meter.
Sementara untuk ukuran lebar mulut 1,1 meter, lebar kepala 1,7 meter, lebar sirip 1,3 meter, lebar perut 2,6 meter, lebar sirip atas 66 cm, ekor 136 cm, bentang ekor 180 cm, sirip kecil 37 cm dan pangkal ekor 35 cm.
Bangkai hiu tutul tersebut akhirnya dikubur di sekitar Pantai Congot karena tidak terdapat alat yang memadai untuk mengevakuasi tubuh hiu tutul tersebut.
Menurutnya, hiu tutul tersebut terdampar karena diduga kondisi alam yang membuat gelombang air laut selatan relatif besar.
Lebih lanjut, kata dia juga tidak ditemukan luka fisik pada hiu tutul akibat dari perburuan liar.
"Secara fisik tidak ada luka akibat perburuan liar," katanya.
Selain itu, Dinas Kelautan dan Perikanan DIY juga melakukan berbagai upaya edukasi kepada masyarakat terkait informasi terhadap biota laut yang dilindungi agar tidak terjadi perburuan liar.
"Kita juga melakukan upaya-upaya kepada masyarakat terkait informasi biota laut yang dilindungi penuh," ungkapnya.
Penemuan ketiga
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta menyatakan, fenomena Hiu Tutul atau Hiu Paus (rhincodon typus) yang terdampar dan ditemukan warga di Pantai Congot telah terjadi sedikitnya tiga kali di wilayah DIY.
Hewan yang masuk dalam kategori dilindungi berdasarkan Kepmen KP No.18/2013 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu sebelumnya juga pernah ditemukan terdampar di Pantai Glagah, Kulon Progo pada Minggu (23/2/2020) dan di pesisir pantai di perairan Kulon Progo tepatnya di Dusun 1, Kalurahan Garongan, Kapanewon Panjatan, Rabu (26/2/2020) silam.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Yogyakarta, Untung Suripto menyatakan, hiu paus yang terdampar di Pantai Congot tersebut diketahui pertama kali oleh warga sekira pukul 06.00 WIB.
"Lokasinya pas di muara sungai Bogowonto. Panjangnya sekitar 5,9 meter dan kategorinya mungkin remaja menjelang dewasa," ujar Untung saat dihubungi.
Menurut dia, dimungkinkan salah satu mamalia laut terbesar itu terdampar di darat sejak malam atau dini hari tadi dan telah dalam keadaan mati.
"Untuk menghindari pembusukan segera kami kuburkan dan ini juga dilarang untuk dikonsumsi," katanya.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari terdampar dan kematian paus itu, namun berdasarkan pengamatan dari ciri-ciri fisik tidak ditemukan adanya tanda penyakit maupun hal lain pada tubuh hiu paus.
"Kemungkinannya disorientasi, hiu paus kan punya semacam navigasi jadi seperti salah arah begitu dan navigasinya terganggu sehingga penyebabnya banyak, tapi kami tidak bisa menyimpulkan. Salah satunya ya bisa jadi karena pemanfaatan alat tangkap ikan dengan menggunakan bom," ujarnya.
• Perjalanan Hidup Rinaldi, Berawal di Sleman, Menaklukan Jepang hingga Berakhir Tragis di Jakarta
• Kedekatan Korban Mutilasi dengan Jepang : Dari Pendidikan, Samurai Hingga Persunting Wanitanya
Untung menyatakan, karena kendala sumber daya manusia pihaknya tidak melakukan proses nekropsi guna melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap fenomena terdampar dan matinya hiu paus itu.
Padahal, dua hiu paus yang terdampar awal tahun lalu sempat diproses oleh pihaknya guna mengetahui penyebab pasti kematian hewan itu.
"Kalau yang dulu pertama itu iya kami lakukan, tapi memang itu hewannya sudah tua dan tidak ada tanda-tanda yang aneh. Kalau yang sekarang tidak karena pandemi COVID-19 ini," katanya.
Hiu paus termasuk ke dalam salah satu jenis hiu terbesar di dunia dengan panjang kisaran mencapai 5,5 – 18 meter dan bobot hingga 19 ton.
Masa hidupnya pun terbilang lama dengan umur mencapai puluhan tahun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/hiu-tutul.jpg)