Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi
Laeli dan Fajri Tega Mutilasi karena Terdesak Bayar Kosan, Tetangga Beri Kesaksian
Frustasi tak punya uang mendorong pasangan kekasih Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26) tega membunuh dan memutilasi manajer HRD.
Saat penangkapan tersebut, Arnet mengaku saat itu dirinya baru saja pulang kerja.
"Saya baru balik kerja, gak tahunya dekat rumah ramai banyak polisi. Akhirnya saya masuk ke dalam rumah," bebernya.
Arnet menjelaskan dirinya memutuskan untuk mengecek kembali apa yang sebenarnya terjadi di kawasan rumahnya.
"Pas saya tanya-tanya, katanya itu yang ditangkap ada hubungannya sama yang pembunuhan mutilasi di Kalibata," timpalnya lagi.
Kata dia, kedua terduga pelaku sempat berusaha melarikan diri dari kejaran polisi.
Bahkan, keduanya nekat memanjat atap rumahnya hingga ke atas genting demi meloloskan diri.
"Mereka naik ke atas genting, jadi bisa naik gitu rumahnya. Tapi dibawah sudah dikepung petugas," kata Arnet.
Bahkan, kata Arnet, tersangka pria hanya mengenakan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya ketika dibekuk petugas.
Sedangkan pelaku wanita telah lebih dulu ditangkap.
"Yang laki-laki cuma pakai handuk pas sudah ditangkap di bawah, tapi tangannya ke belakang gitu sudah diborgol," jelasnya.
• Laeli Viral Jadi Orang Ketiga, Terkuak Kehidupan Fajri Pemutilasi Rinaldi Usai Pisah dari Istri Sah
Terancam hukuman mati
Pasangan kekasih Laeli dan Fajri ditangkap polisi setelah membunuh Rinaldi dengan motif menguasai harta korban.
Adapun barang bukti lain yakni 11 batang emas, laptop, perhiasan, ponsel, jam tangan, dan sejumlah kartu ATM milik korban.
Kedua pelaku yang melakukan pembunuhan tersebut dikenakan pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati.
"Penerapan Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau seumur hidup atau Pasal 338 KUHP dan 365 KUHP," tegas Nana.