Penumpang Dilecehkan Tenaga Medis
Polisi Masih Selidiki Pidana Pelaku Pelecehan Seksual dan Pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta
Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta masih menyelidiki dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum tenaga medis kepada penumpang di Terminal 3
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta masih menyelidiki dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum tenaga medis kepada penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Diketahui sebelumnya, LHI merupakan korban pelecehan seksual oleh oknum tenaga medis, E, sekaligus pemerasan pada 13 September 2020 di Bandara Soekarno-Hatta.
Kasus tersebut sudah viral di sebuah thread Twitter setelah LHI membeberkan kejadian yang dialaminya.
Kendati demikian, Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta masih menyelidiki secara mendalam soal dugaan pelecehan seksual oknum tenaga medis E yang meremas dada dan mencium bibir LHI.
Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bali soal dugaan pelecehan seksual tersebut.
"Korban sedang diambil keterangannya untuk dinilai oleh P2TP2A Bali untuk penyidik yakinkan bahwa dugaan tindakan pidana terjadi," ujar Alexander di kantornya, Selasa (22/9/2020).
"Supaya mereka (P2TP2A) bisa menilai bahwa merasa korban ini benar trauma dan diduga kuat menjadi korban dari pelecehan," tambah dia lagi.
• Oknum Tenaga Medis Kasus Pemerasan dan Pelecehan Seksual di Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersangka
• Polresta Bandara Soekarno-Hatta Hancurkan Sabu Modus Simpan Dalam Sepatu di Terminal 3
• Polres Bandara Soekarno-Hatta Hancurkan 893,7 Gram Sabu Antar Provinsi
Kenapa di Bali?
Sebab, LHI sendiri kini bekerja dan berdomisili di pulau dewata sehingga penyidik pun harus jemput bola menghampirinya di sana.
Kendati demikian, Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah menetapkan E sebagai tersangka dengan tuduhan tindakan pidana yang lain yakni pemerasan jutaan rupiah kepada LHI.
Sebab, E yang berstatus tenaga medis rapid test di Terminal 3 melakukan pemerasan soal hasil rapid test dan pelecehan seksual terhadap LHI.
"Insha Allah sudah (jadi tersangka)," singkat pria yang biasa disapa Alex.
Ia menjelaskan tindak pidana pemerasan uang sejumlah Rp 1,4 juta kepada LHI menjadi sebab naiknya status E.
Uang tersebut didapatkan secara paksa kepada LHI sebagai uang imbalan sudah memalsukan dokumen hasil rapid test menjadi non-reaktif.
Sementara untuk pemalsuan dokumen hasil rapid test sebagai syarat terbang dan pelecehan seksual yang diduga dilakukan E ini masih menjadi bahan penyelidikan oleh Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita sementara berpatokan pada apa yang diadukan pengadu, pengadu merasa dilecehkan dan merasa diperas. Tapi proses jalannya penyelidikan, kemudian ada sangkaan pasal lain, untuk keadilan akan diterapkan Insya Allah. Sementara dari pelapor merasanya dilecehkan dan diperas," jelas Alex.
Sebelumnya diberitakan, dugaan pelecehan seksual terhadap penumpang oleh tenaga kesehatan terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Kasus tersebut terlanjur viral di media sosial Twitter saat korban sedang melakukan rapid test yang memang dapat dilakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Korban sendiri menceritakan pengalaman pahitnya di akun pribadinya @listongs secara lengkap.
Ia bercerita kronologis dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang pria yang dia panggil dokter pada Minggu (13/9/2020) pagi atau sekira pukul 04.00 WIB.
Pria tersebut yang melakukan rapid test kepada dirinya, saat rapid awal, sempat diklaim bila hasil perempuan muda yang akan terbang ke Nias pukul 06.00 WIB itu reaktif.
Parahnya, ia bercerita lagi bila hasil tersebut bisa diubah ke non-reaktif asalkan ada imbalan sejumlah uang.
Tak main-main, oknum dokter tersebut meminta uang sebesar Rp 1,4 juta dan bukti transfernya ia unggah di akun Twitternya yang digunakan untuk menebus hasil non-reaktif.
Lalu, @listongs juga menceritakan bila dirinya mendapatkan pelecehan seksual arah departure area Terminal 3.
Pelecehan tersebut diceritakannya membuatnya kaget bukan main hingga menangis histeris.
Pria yang diyakini akun @listongs tersebut masih mengiriminya pesan melalui WhatsApp, mencoba untuk menghubunginya.
Cerita di twitter ini pun viral hanya dalam waktu beberapa jam akun @listongs mengunggahnya.