Antisipasi Virus Corona di Bekasi
Antrean Pengujian Spesimen Swab Test Membludak, Pemkot Bekasi Tambah Kapasitas PCR
Satu hari kapasitas PCR di Labkesda yang dikelola Dinas Kesehatan (Dinkes) hanya mampu menguji 260 sampel spesimen
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Antrean pengujian spesimen swab test di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bekasi membeludak, Pemerintah Kota Bekasi tambah kapasitas alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, dalam satu hari kapasitas PCR di Labkesda yang dikelola Dinas Kesehatan (Dinkes) hanya mampu menguji 260 sampel spesimen.
"Kapasitas kita di Dinkes cuma 260-an, sementara sampel yang masuk ada 500an per hari, jadi haru nunggu tiga hari baru keluar hasilnya," kata Rahmat, Kamis, (24/9/2020).
Selain di Labkesda, Pemkot Bekasi memiliki alat PCR di RSUD Chasbullah Andulmadjid Kota Bekasi.
Di sana, alat PCR yang dikelola RSUD memiliki kapasitas 900 spesimen sekali uji dalam sehari.
Namun, itu semua belum cukup untuk mampu mempercepat waktu tunggu pengujian spesimen swab test sehingga perlu adanya penambahan kapasitas.
Demi mempercepat hasil pengujian spesimen swab test, Pemkot Bekasi dalam waktu dekat akan menambah kapasitas alat PCR yang dimiliki.
Penambahan kapasitas alat PCR ini akan dioperasikan di tiga RSUD Tipe D yang ada di Jatisampurna, Bantargebang dan Pondok Gede.
"Mudah-mudahan dalam minggu ini sudah siap alatnya, kalau sudah ada alat PCR di RSUD tipe D akan mengurangi beban di Labkesda kita," ujar Rahmat.
Jika nanti alat PCR sudah beroperasi di tiga RSUD Tipe D, spesimen swab test akan dipecah berdasarkan wilayah terdekat.
Misalnya lanjut dia, warga Kecamatan Mustikajaya, Rawalumbu spesimennya akan diuji di RSUD Tipe D Bantargebang.
Lalu warga Kecamatan Pondok Melati, spesimen swab test-nya akan diuji di fasilitas PCR RSUD Tipe D Pondok Gede.
Sedangkan untuk RSUD Tipe D Jatisampurna akan menangani warga yang tinggal di Kecamatan Jatiasih.
"Jadi kalau sudah dipecah, mudah-mudah tanpa ada menunggu antrean hasil swab test agar lebih cepat," terang dia.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19 Maret 2020, pihaknya sampai hari ini sudah melakukan pengujian spesimen sebanyak 46.000.
Pengujian spesimen ini dilakukan sebagai upaya penanganan Covid-19, di mana sejauh ini terdapat ribuan kasus yang sudah ditemukan di wilayah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, untuk data per 20 September 2020, jumlah kasus secara kumulatif sebanyak 2.815 orang.
• Sejak Awal Pandemi Covid-19, Pemkot Bekasi Sudah Uji 46.000 Spesimen
• Antrean Uji Lab PCR Kota Bekasi Capai 1.000 Spesimen Per Hari, Diagnosa Hasil Swab Dinilai Lamban
• Sudin Nakertrans Jaktim Pastikan Indomobil Tower Tak Langgar Protokol Kesehatan Covid-19
"Total 2.815 kasus secara kumulatif, dihitung sejak awal Maret 2020 sampai sekarang," kata Tanti.
Dari jumlah kasus kumulatif, sebanyak 2.388 orang sudah dinyatakan sembuh dan kasus kematian positif Covid-19 sebanyak 96 kasus.