Antisipasi Virus Corona di DKI
Cerita Kebiasaan Penggali Makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Sebelum Bertemu Keluarga
Para penggali makam di TPU Pondok Ranggon harus tetap menjaga kesehatan mereka. Begini cerita mereka sebelum bertemu keluarga di rumah.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Kian hari jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 terus bertambah.
Sebulan terakhir, penggali makam khusus jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, sempat mencatatkan rekor baru.
Di mana mereka memakamkan hingga 44 jenazah dalam satu hari.
Meski begitu, para penggali makam di TPU Pondok Ranggon harus menjaga stamina dan kesehatan mereka.
Komandan Regu PJLP TPU Pondok Ranggon, Nadi (47), menceritakan, ia bersama rekan lainnya sebenarnya diliputi rasa takut dan khawatir.
Nadi takut bila virus corona turut dibawa olehnya dan menyerang keluarganya.
• Jangan Menangis Ayah Sudah Tua, Ayah Tidak Takut Masuk Penjara
Namun atas dukungan dari orang sekitar, ia dapat meminimalisir kecemasan tersebut.
"Ini saya takut. saya jaga diri jaga keluarga, jaga keluarga," katanya kepada TribunJakarta.com, Jumat (25/9/2020).

"Kalau dari lingkungan saya semenjak bulan Maret sampai sekarang, semuanya memberikan support," ia menambahkan.
Sebelum pulang ke rumah, Nadi bersama rekan lainnya diwajibkan untuk membersihkan diri lebih dulu.
Lazimmya, ia bisa membawa beberapa setel pakaian dalam satu hari.
"Kita dianjurkan sama pimpinan segera mandi usai bertugas. Kita kan harus menjaga keluarga, jadi mandi dulu. Kita selalu bawa baju ganti. Saya biasanya bawa dua baju," lanjutnya.
Sesampai di rumah, Nadi masuk pintu belakang dan segera merendam seragamnya dengan detergen.
• 2 Minggu Ini, Petugas TPU Pondok Ranggon Makamkan 40 Jenazah Pasien Covid-19 per Hari
Hal ini merupakan kebiasaan yang ia lakoni ketika regunya mendapatkan giliran untuk memakamkan jenazah dengan protap Covid-19.