Penumpang Dilecehkan Tenaga Medis

Oknum Nakes Mesum Pura-pura Jadi Dokter Petugas Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta 

EF oknum tenaga kesehatan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta hanya berpura-pura sebagai dokter

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus konferensi pers kasus pemerasan, pelecehan seksual, dan penipuan oleh oknum tenaga medis di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (28/9/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Terungkap, ternyata EF oknum tenaga kesehatan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta hanya berpura-pura sebagai dokter.

Diketahui kalau EF telah melakukan aksi pencabulan, pemerasan, dan pemalsuan dokumen rapid test kepada penumpang berinisial LHI pada Minggu (13/9/2020) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Ternyata, dari penelusuruan Polresta Bandara Soekarno-Hatta, EF ini memang sudah sarjana kedokteran di salah satu universitas swasta di Sumateran Utara dan sudah melakukan Koas.

Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan kalau EF belum mengikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI).

"Pelaku belum dokter tapi udah sarjana dokter nah tapi dia menuliskan papan nama dia tulis dokter di bajunya yang ia pakai," ujar Yusri di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Senin (28/9/2020).

"Akan kita dalami soal kode etik dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," sambung dia lagi.

Menurut Yusri, EF ini baru bergabung menjadi tenaga medis di PT. Kimia Farma Diagnostika selama tiga bulan lamanya atau sejak bulan Juni 2020.

Ia ditempatkan oleh PT. Kimia Farma Diagnostika di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sebagai tenaga medis atau petugas rapid test.

"Jadi memang dia sebagai Nakes di bawah naungan PT Kimia Farma sejak bulan Juli tapi lulus kedokteran 2015," ujar Yusri.

EF pun sudah diamankan Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (25/9/2020) di Baligei, Sumatera Utara pada pukul 01.00 WIB.

Sebelumnya diberitakan, pelecehan seksual terhadap penumpang oleh tenaga kesehatan terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Kasus tersebut terlanjur viral di media sosial Twitter saat korban sedang melakukan rapid test yang memang dapat dilakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Korban sendiri menceritakan pengalaman pahitnya di akun pribadinya @listongs secara lengkap.

Ia bercerita kronologis dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang pria yang dia panggil dokter pada Minggu (13/9/2020) pagi atau sekira pukul 04.00 WIB.

Pria tersebut yang melakukan rapid test kepada dirinya, saat rapid awal, sempat diklaim bila hasil perempuan muda yang akan terbang ke Nias pukul 06.00 WIB itu reaktif.

Parahnya, ia bercerita lagi bila hasil tersebut bisa diubah ke non-reaktif asalkan ada imbalan sejumlah uang.

Tak main-main, oknum dokter tersebut meminta uang sebesar Rp 1,4 juta dan bukti transfernya ia unggah di akun Twitternya yang digunakan untuk menebus hasil non-reaktif.

Lalu, @listongs juga menceritakan bila dirinya mendapatkan pelecehan seksual arah departure area Terminal 3.

Satpol PP akan Menyegel Pusat Kuliner di Jagakarsa yang Sembunyikan Pengunjung Makan di Tempat

Foto Bugil Sang Ibu Disebar Sosok Ini ke WA Teman dan Gurunya, Siswa SMP di Tasikmalaya Alami Trauma

Sesuai Prokes Covid-19, Benyamin Davnie Kampanye Program Penciptaan Lapangan Kerja di Serpong Utara

Pelecehan tersebut diceritakannya membuatnya kaget bukan main hingga menangis histeris. 

Pria yang diyakini akun @listongs tersebut masih mengiriminya pesan melalui WhatsApp, mencoba untuk menghubunginya.

Cerita di twitter ini pun viral hanya dalam waktu beberapa jam akun @listongs mengunggahnya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved