Tendang Perut Balita Anak Kekasihnya Sampai Meninggal, Pria Ini Ngaku Kesal Lihat Wajah Korban

Nasib nahas dialami seorang balita berusia 4,5 tahun di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

thehits.co.nz
Ilustrasi Bayi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib nahas dialami seorang balita berusia 4,5 tahun di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Balita berinisial AF itu tak menyangka, permintaannya untuk diantar ke kamar mandi saat tengah malam justru membawa petaka.

Malam itu, Sabtu (8/8/2020), AF meminta pacar ibunya berinisial JT (26) untuk mengantarnya ke kamar mandi untuk buang air.

Saat itu ibu AF sedang tidak ada di rumah, lantaran bekerja di warung bakmi.

JT kemudian mengantar AF ke kamar mandi, hanya ada mereka berdua di rumah tersebut.

Istri Tua Lihat Suami Gotong Mayat Istri Muda Keluar Rumah, Hunusan Pisau Korban Ditepis Anak Tiri

Namun, entah apa yang merasuki JT, ia tiba-tiba menganiaya AF setelah mengantar korban dari kamar mandi.

JT menganiaya balita tersebut secara sadis, bahkan JT tega menghantam perut korban menggunakan lututnya.

Tenaga Medis Cabul Bandara Soekarno-Hatta Sempat Dilapokan Melarikan Wanita di Sumatera Utara

Tak kuat mendapat kekerasan dari JT, balita ini pun meninggal dunia setelah dianiaya oleh pacar ibunya tersebut.

"Yang menyebabkan meninggal itu (perut korban) didengkul (dihantam dengan lutut oleh pelaku). Hasil otopsinya ada seperti itu," jelas Kepala Bagian Operasi (KBO) Satreskrim Polres Sleman, Iptu Sri Pujo, Senin (28/9/2020).

Reza Bukan Gelar Pemberkatan Pernikahan, Ini Sosok Istrinya

Peristiwa tersebut terjadi pada sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat itu ibu korban sedang bekerja di warung bakmi.

Ilustrasi anak didiskriminasi
Ilustrasi anak didiskriminasi (The Huffington Post/TribunPekanbaru.com)

"Ibunya itu kerja di bakmi, jadi tidak tahu kejadiannya," jelasnya.

Disampaikanya, korban juga pernah disulut rokok oleh pelaku.

Tak hanya itu, pelaku juga pernah menyobek kulit korban dengan kuku.

Dikomentari Iis Dahlia Ponselnya Bunyi saat Syuting, Sule Balas Menohok: Terus Urusan Anda Apa?

"Bekasnya (disulut rokok) ada, sama luka yang disobek oleh kuku. Lukanya banyak," urainya.

Dari pengakuan pelaku, lanjutnya, tindak kekerasan sudah dilakukan selama kurang lebih dua tahun.

Perbuatan tersebut dilakukan setiap kali ibu korban tidak ada di rumah.

Kecewa Sulit Urus Nikah, Kaki Tergantung Gadis Hamil Muda di Teralis Jendela Kagetkan Calon Suami

Pelaku Jengkel

Berdasarkan pengakuan pelaku, JT nekat melakukan perbuatan itu karena merasa jengkel terhadap korban.

"Jengkel karena (wajah) anak (korban) mirip dengan ayahnya. Pelaku ini seperti punya dendam dengan suami (ibu korban) yang sah," ungkap Sri Pujo.

Jalani 14 Adegan Rekonstruksi

Setelah mengamankan pelaku, polisi menggelar rekonstruksi kasus dugaan penganiayaan, yang menyebabkan balita berusia 4,5 tahun berinisial AF tersebut meninggal dunia.

Ilustrasi kekerasan
Ilustrasi kekerasan (takasuu via kompas)

Dari rekonstruksi diketahui, korban sempat dipukul dengan balok kayu.

Kemudian, yang menyebabkan balita itu meninggal karena pelaku menghantam perut korban dengan lutut.

"Kami melakukan rekonstruksi kasus tindak kekerasan yang terjadi pada Sabtu 8 Agustus 2020. Tindakan kekerasan terhadap anak yang menyebabkan kematian," Iptu Sri Pujo saat ditemui usai rekonstruksi.

Rekonstruksi dilaksanakan di rumah kontrakan yang ditinggali ibu korban dengan pelaku JT di Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman.

7 Obat Tradisional Ampuh Atasi Insomnia, Cocok untuk Kamu yang Sulit Tidur Malam

Rekonstruksi dilaksanakan selama kurang lebih 1 jam. Ibu korban dengan pelaku ini merupakan teman dekat.

"Tadi dalam rekonstruksi ada 14 adegan," bebernya.

Menurutnya 14 adegan antara lain, saat pelaku JT menganiaya korban dengan balok kayu.

Peristiwa itu terjadi setelah pelaku mengantar korban dari kamar mandi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berwajah Mirip Sang Ayah, Balita Ini Dianiaya Pacar Ibunya Selama 2 Tahun hingga Tewas"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved