Sisi Lain Metropolitan
Perjuangkan Kesejahteraan Lansia, Begini Siasat Sumilir Wijayanti Hadapi Tantangan
Cita-cita Sumilir dalam upaya menyejahterakan masyarakat, terutama lansia, hingga saat itu belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Program tersebut dilatarbelakangi oleh adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan terhadap anak, dan penelantaran anak yang cukup banyak.
Dalam hal ini, fokus pemda setempat adalah perlindungan perempuan dan anak agar mereka bisa terbebas dari risiko kekerasan.
Pada awal program, kerja sama yang dilakukan masih sebatas antara pemerintah daerah dan LSM.
"Saat ini,program sudah mulai tertata dan terintegrasi dengan baik sehingga mampu melibatkan banyak pihak di dalamnya," terang Sumilir kepada TribunJakarta pada Rabu (30/9).
Kemudian untuk isu kemiskinan, pengolahan database sudah lebih baik dan yang masih menjadi pekerjaan pemerintah adalah optimalisasi pengolahan program.
• Beasiswa Riset Pemerintah Turki untuk Peneliti dan Dosen Dibuka, Berikut Link Pendaftarannya
Program pemberdayaan disabilitas pun telah mendapatkan Perda dan Perwali.
Pekerjaan rumah lain yang berkaitan dengan pemberdayaan disabilitas adalah bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam pembangunan daerah dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam mewakili kepentingan mereka.
Sementara itu, program yang belum terimplementasikan adalah program mengenai pemberdayaan kesejahteraan lansia.
Menurut Ibu Sumilir, lembaga yang secara khusus menjalankan upaya kesejahteraan lansia belum ada di Kota Surakarta.
"Selama ini, lembaga yang mewakili kepentingan lansia masih bentukan dari pemerintah dan masih baru di Surakarta, yaitu sekitar 2-3 tahun," ujarnya.
Selain itu, Sumilir juga memperjuangkan adanya regulasi daerah yang mengatur tentang layanan untuk lansia yang lebih spesifik dan terintegrasi, seperti pemenuhan layanan kesehatan, pelayanan publik, dan lain-lain.
Hingga saat ini, implementasi pemerintah terkait program-program tersebut adalah sudah adanya tim advokasi difabel, lembaga rehabilitasi difabel yang dimiliki oleh pemerintahan pusat dan terletak di Surakarta, Panti Yayasan Anak Cacat, dan pengembangan sekolah inklusi di setiap kecamatan.
Untuk program kesejahteraan lansia, adanya pos lansia yang terdapat di beberapa RW menjadi wadah bagi para lansia untuk dapat memenuhi hak-hak mereka.
• Pendaftaran Beasiswa S2 Leiden University Dibuka, Apa Saja yang Didapat?
Dalam melaksanakan program-program tersebut, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, antara lain adalah masih terdapat komunitas difabel yang belum berpartisipasi secara aktif dalam proses penyampaian aspirasi sehingga baru sebagian komunitas yang dapat secara aktif terlibat dalam pembangunan daerah.
SIMAK VIDEONYA: