Berawal dari Postingan Keluhan di Medsos, Sopir Ekspedisi Mengaku Dianiaya Satpol PP
Berawal dari postingan keluhan di medsos soal mahalnya rapid test atau swab test, sopir ekspedisi mengaku jadi korban penganiayaan oknum Satpol PP
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMUJU TENGAH - Berawal dari postingan keluhan di media sosial (medsos) soal mahalnya rapid test atau swab test, sopir ekspedisi mengaku jadi korban penganiayaan yang dilakukan oknum Satpol PP Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Adapun keluhan tersebut diposting oleh sopir bernama Faizal Izhar pada Minggu (4/10/2020) lalu.
Saat itu, dia sedang menunggu giliran pemeriksaan surat bebas non-reaktif atau surat negatif Covid-19 di perbatasan Kabupaten Donggala dan Kota Palu.
“Saya mulanya membuat posting-an keluhan di media sosial soal mahalnya biaya rapid atau swab test yang tak mampu kami bayar sebagai sopir ekspedisi yang gajinya tak seberapa,” kata Faizal saat dihubungi, Rabu (7/10/2020).
Unggahan Faizal ternyata viral sehingga diketahui oleh personel Satpol PP.
• Besok, Belasan Ribu Buruh Tangerang Bakal Kepung Gedung DPR RI
• Bermodal Foto Istri Polisi, Nelayan Minta Foto Kelamin Pria dan Peras Korban Rp 130 Juta Lewat FB
Sopir itu kemudian dicari dan dibawa petugas ke satu tempat tertutup dan dianiaya.
Akibat penganiayaan itu, Faizal mengalami luka di kepala dan kaki.
Setelah itu, sopir ini mengaku tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan karena hanya mengantongi surat keterangan dari Puskesmas Mamuju Tengah.
Faizal mengatakan, penganiayaan ini sudah pernah dilaporkan ke Polda Sulawesi Tengah.
Namun, laporan belum diterima.
Polisi masih meminta sopir itu melengkapi laporannya dengan hasil visum.
Saat ini, Faizal dan petugas dari Polres Mamuju Tengah sedang menunggu hasil visum dari rumah sakit.
Sedangkan Kepala Satpol PP Kota Palu Trisno Yulianto membantah ada anggotanya yang menganiaya sopir.
• Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 4.538, Paling Banyak di Jakarta
• Bocoran Manga One Piece Chapter 992 dan Jadwal Rilisnya: X-Drake Bakal Ungkap Senjata Biologis Queen
"Tidak Benar, tidak ada penganiayaan seperti yang pengakuan sopir. Yang ada, dia dihukum buka baju dan dijemur karena postingannya membuat petugas tersinggung," kata Trisno saat dihubungi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sopir Ekspedisi Mengaku Dianiaya Oknum Satpol PP, Berawal dari Keluhan di Medsos"